Banjir Lombok Barat: Kantor Camat Jadi Posko Utama Penanganan Bencana
Pj Bupati Lombok Barat menginstruksikan kantor camat menjadi posko utama penanganan banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Labuapi, akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai Babak, mengakibatkan lebih dari 195 kepala keluarga terdampak.
![Banjir Lombok Barat: Kantor Camat Jadi Posko Utama Penanganan Bencana](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/080031.139-banjir-lombok-barat-kantor-camat-jadi-posko-utama-penanganan-bencana-1.jpg)
Banjir yang melanda sejumlah permukiman di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah mendorong Penjabat (Pj) Bupati Lombok Barat, Ilham, untuk mengambil langkah cepat dan sigap. Pada Selasa, 11 Februari 2025, Ilham menginstruksikan agar seluruh kantor camat di wilayah tersebut dialihfungsikan menjadi posko utama dalam penanganan dampak banjir. Langkah ini diambil sebagai respon atas curah hujan tinggi yang melanda daerah tersebut beberapa hari terakhir.
Sungai Babak Meluap, Ratusan KK Terdampak
Curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan sungai Babak meluap dan merendam dua desa di Kecamatan Labuapi, yaitu Desa Perampuan dan Desa Kuranji. Lebih dari 195 kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. BPBD Lombok Barat telah bergerak cepat mendirikan tenda pengungsian untuk para korban banjir. Pj Bupati menekankan pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh jajaran pemerintah daerah dalam menghadapi bencana ini.
"Saya juga sudah perintahkan semua jajaran untuk siaga dan sigap dalam mengatasi musibah banjir ini," tegas Pj Bupati Ilham dalam pernyataannya di Mataram.
Kantor Camat Sebagai Pusat Evakuasi dan Dapur Umum
Pj Bupati Ilham memberikan instruksi yang sangat spesifik terkait peran kantor camat dalam penanganan banjir ini. Ia meminta agar setiap kantor camat menjadi posko utama, bertanggung jawab atas evakuasi warga dan menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi. Pemusatan kegiatan di kantor camat diharapkan dapat mempermudah koordinasi dan penyaluran bantuan.
"Saya minta semua kantor camat menjadi posko utama. Jadi evakuasi dan dapur umum terpusat di posko utama," tegas Ilham.
Prediksi BMKG dan Antisipasi Curah Hujan Tinggi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi di sebagian wilayah NTB, termasuk Lombok Barat. Laporan BMKG memprediksi peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter di beberapa wilayah NTB dengan probabilitas 40 hingga 90 persen pada periode 11-20 Februari 2025. Bahkan, terdapat potensi curah hujan lebih dari 100 milimeter dengan probabilitas 10-60 persen.
Prediksi ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir susulan. Pemerintah daerah harus terus memantau situasi dan melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
Koordinasi dan Kolaborasi Kunci Penanganan Banjir
Bupati Lombok Barat terpilih periode 2025-2029, Lalu Ahmad Zaini, turut memberikan pernyataan terkait penanganan banjir ini. Ia menekankan pentingnya penguatan koordinasi dan kolaborasi antar seluruh pihak terkait. Kecepatan dan ketepatan dalam bertindak menjadi kunci keberhasilan dalam menyelamatkan warga yang terdampak banjir.
"Kami berharap kita semua dapat menguatkan kolaborasi dan kerja sama dalam menangani masyarakat yang terdampak banjir. Harus cepat dan gesit!" seru Ahmad.
Penanganan Cepat dan Terorganisir
Penanganan dampak banjir yang cepat dan terorganisir menjadi prioritas utama. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban. Semua pihak, baik pemerintah, lembaga terkait, maupun masyarakat, harus bahu-membahu dalam upaya pemulihan pascabanjir. Pemberian bantuan logistik, medis, dan psikologis harus segera disalurkan kepada para pengungsi.
Kesimpulan
Banjir di Lombok Barat menjadi bukti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Langkah cepat Pj Bupati dan Bupati terpilih dalam menetapkan kantor camat sebagai posko utama, serta imbauan untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi, menunjukkan komitmen untuk memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat yang terdampak. Semoga upaya ini dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.