Banyuwangi: Program 'Tondo Welas' Urus Dokumen Warga Miskin, 1.289 Dokumen Terselesaikan!
Pemkab Banyuwangi luncurkan program 'Kependudukan Tondo Welas' untuk mempermudah warga miskin mengakses layanan publik dengan melengkapi dokumen kependudukan mereka.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meluncurkan program inovatif bernama "Kependudukan Tondo Welas" atau "Tanda Cinta Kependudukan". Program ini bertujuan mulia untuk membantu warga miskin yang belum memiliki dokumen kependudukan lengkap. Inisiatif ini diluncurkan pada tanggal 9 September 2023 dan telah berhasil menyelesaikan 1.289 dokumen kependudukan dalam pelaksanaannya yang pertama. Program ini menjawab pertanyaan siapa (warga miskin Banyuwangi), apa (pengurusan dokumen kependudukan), dimana (Kabupaten Banyuwangi), kapan (9 September 2023), mengapa (untuk memudahkan akses layanan publik), dan bagaimana (dengan jemput bola dan distribusi langsung).
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa program ini menyasar warga yang terdaftar dalam database Unit Gawat Darurat Kemiskinan (UGDK). "Dalam layanan ini, warga miskin akan diurus dan dibuatkan dokumen administrasi kependudukannya, tanpa harus mengajukan permohonan terlebih dahulu," ujar Bupati Ipuk. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Banyuwangi untuk proaktif dalam membantu warga kurang mampu.
Kepemilikan dokumen kependudukan yang lengkap sangat penting bagi warga miskin untuk mengakses berbagai program bantuan sosial, seperti bantuan langsung tunai (BLT), bedah rumah, bantuan alat usaha, dan beasiswa. "Seperti bantuan sosial, bedah rumah, bantuan alat usaha, beasiswa dan lainnya akan sulit diberikan apabila dokumen administrasi kependudukannya tidak lengkap," kata Bupati Ipuk. Dengan program ini, hambatan akses layanan publik bagi warga miskin diharapkan dapat diminimalisir.
Program Tondo Welas: Solusi Cepat dan Mudah
Program Tondo Welas menawarkan solusi praktis bagi warga miskin Banyuwangi. Petugas akan langsung mendatangi rumah warga untuk mengurus dokumen kependudukan mereka, tanpa perlu pengajuan permohonan. "Dengan program Kependudukan Tondo Welas ini warga tidak perlu kemana-mana lagi dan tanpa perlu pengajuan terlebih dahulu petugas akan jemput bola datang ke rumah untuk dibuatkan dokumen kependudukannya," jelas Bupati Ipuk. Proses ini mempermudah warga yang mungkin memiliki keterbatasan mobilitas atau kendala lain.
Setelah dokumen kependudukan selesai dicetak, petugas desa akan langsung mendistribusikannya ke rumah warga. "Nanti kalau sudah jadi juga diantar ke rumah, karena bisa jadi penerima tidak mengetahui atau belum sempat karena masalah kesehatan atau berbagai hal lainnya untuk melengkapi dokumen adminduknya," tambah Bupati Ipuk. Langkah ini memastikan warga benar-benar menerima dokumen yang dibutuhkan.
Program ini juga selaras dengan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang memerlukan data kependudukan yang valid dan lengkap. "Program ini juga dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang juga sangat membutuhkan dukungan data kependudukan yang valid dan lengkap," kata Ipuk. Hal ini menunjukkan sinergi program pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kerja Sama Antar OPD untuk Data Akurat
Plt. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi, Choiril Ustadi, menjelaskan bahwa program ini melibatkan kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). "Kami sinkronkan data di Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan sejumlah OPD lain untuk memetakan dokumen apa saja yang belum dimiliki masing-masing sasaran. Kemudian Dispenduk akan menerbitkan dokumen tersebut untuk selanjutnya didistribusikan lewat desa," jelasnya. Kerjasama ini memastikan data yang akurat dan terintegrasi.
Data dari berbagai OPD tersebut digunakan untuk mengidentifikasi warga yang membutuhkan bantuan pengurusan dokumen kependudukan. Setelah identifikasi selesai, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk) akan menerbitkan dokumen yang diperlukan, dan selanjutnya didistribusikan melalui perangkat desa. Sistem ini memastikan efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan.
Dengan terselesaikannya 1.289 dokumen dalam tahap awal, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga miskin Banyuwangi. "Pada pelaksanaan pertama ini sudah 1.289 dokumen yang terselesaikan, baik kartu keluarga, KTP elektronik, Kartu Induk Anak," kata Choiril Ustadi. Angka ini menunjukkan keberhasilan program dalam tahap awal pelaksanaannya.
Program Tondo Welas diharapkan dapat membuka akses warga miskin untuk mendapatkan layanan yang lebih berkualitas. "Program ini diharapkan bisa membuka akses warga miskin untuk mendapatkan layanan yang lebih berkualitas, seperti saat sakit dan harus dirawat di RS mereka tidak perlu khawatir mengurus keringanan karena semua dokumennya sudah lengkap," ujar Choiril Ustadi. Dengan dokumen lengkap, warga miskin dapat mengakses layanan kesehatan dan layanan publik lainnya dengan lebih mudah.
Program ini merupakan contoh nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya, khususnya dalam hal akses terhadap layanan publik. Dengan adanya program ini, diharapkan lebih banyak warga miskin di Banyuwangi dapat menikmati manfaatnya dan terbebas dari kendala administrasi kependudukan.