Bapanas Usul Kenaikan HET MinyaKita di Indonesia Timur
Kepala Bapanas mengusulkan kenaikan HET MinyaKita di Indonesia Timur untuk menutup selisih ongkos kirim yang tinggi, sehingga harga di wilayah tersebut tidak jauh berbeda dengan daerah lain.
![Bapanas Usul Kenaikan HET MinyaKita di Indonesia Timur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140500.447-bapanas-usul-kenaikan-het-minyakita-di-indonesia-timur-1.jpeg)
Jakarta, 12 Februari 2025 - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, berencana mengusulkan penambahan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita khusus untuk wilayah Indonesia Timur kepada Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso. Usulan ini muncul karena disparitas harga MinyaKita yang signifikan antara wilayah timur dan daerah lainnya di Indonesia.
Selisih Ongkos Kirim Jadi Pertimbangan Utama
Arief menjelaskan bahwa perbedaan ongkos kirim menjadi faktor utama perbedaan harga. Wilayah Indonesia Timur memiliki biaya logistik yang jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain, sehingga harga MinyaKita di sana menjadi lebih mahal. "Izin nanti sampaikan ke Pak Budi, Pak Mendag kalau misalnya yang di daerah tambah ongkos kirim. Nanti kita diskusi lagi lah, gitu ya karena kayaknya kok memang ada gap sedikit gitu, utamanya daerah-daerah yang di timur ya Pak," ujar Arief dalam Rapat Koordinasi SPHP Menjelang HBKN Puasa dan Lebaran 2025 secara daring.
Menurutnya, fenomena ini bukan hanya terjadi pada MinyaKita, tetapi juga pada komoditas pangan pokok lainnya. Untuk menjamin keterjangkauan harga, Bapanas mempertimbangkan penambahan HET sebesar Rp300 hingga Rp1.000 per kemasan untuk menutupi selisih ongkos kirim ke wilayah timur. Sebagai contoh, penambahan harga juga diterapkan pada beras dan gula untuk wilayah-wilayah tertentu.
Distribusi MinyaKita dan Antisipasi HBKN
BUMN Pangan, Bulog dan ID FOOD, telah ditugaskan untuk mendistribusikan MinyaKita. Bulog sendiri telah berkomitmen untuk menyalurkan 50 ribu ton minyak goreng. Arief menekankan pentingnya percepatan distribusi MinyaKita ke seluruh daerah dalam waktu 1-2 minggu ke depan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Lebaran 2025. Ketersediaan stok yang cukup di seluruh wilayah menjadi prioritas utama.
Penambahan HET MinyaKita di Indonesia Timur diharapkan dapat menstabilkan harga dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat. Bapanas akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan harga tetap terkendali.
Pertimbangan Lain dalam Penentuan HET
Keputusan untuk menaikkan HET MinyaKita di Indonesia Timur tidak diambil secara sembarangan. Bapanas mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk jarak tempuh distribusi, kondisi geografis, dan infrastruktur logistik di wilayah tersebut. Studi kelayakan dan analisis biaya distribusi menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan besaran penambahan HET. Transparansi dan akuntabilitas dalam penentuan HET juga menjadi prioritas utama Bapanas.
Dengan adanya penambahan HET ini, diharapkan dapat mengurangi disparitas harga MinyaKita antara wilayah Indonesia Timur dan wilayah lainnya. Langkah ini juga diharapkan dapat melindungi konsumen di Indonesia Timur dari potensi kenaikan harga yang tidak wajar. Bapanas berkomitmen untuk terus mengawasi dan memastikan ketersediaan serta stabilitas harga MinyaKita di seluruh Indonesia.
Kesimpulan
Usulan penambahan HET MinyaKita di Indonesia Timur merupakan langkah strategis Bapanas untuk mengatasi disparitas harga akibat perbedaan ongkos kirim. Langkah ini dilakukan untuk menjamin keterjangkauan harga bagi masyarakat di wilayah timur, sekaligus mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang HBKN. Bapanas berharap usulan ini dapat disetujui dan segera diimplementasikan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan MinyaKita di seluruh Indonesia.