Baznas dan UNICEF Jalin Kerja Sama Perkuat Masa Depan Anak Indonesia
Baznas dan UNICEF berkolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan anak Indonesia melalui program pendidikan, sanitasi, kesehatan, dan pemberantasan stunting.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) resmi memperkuat kolaborasi mereka untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, khususnya dalam hal pendidikan anak, perlindungan anak, sanitasi air bersih, dan kesehatan. Kolaborasi ini diumumkan pada 22 Maret di Jakarta dan menandai langkah penting dalam upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Menurut Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, fokus utama kolaborasi ini adalah pada program pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, anak-anak stunting, dan perbaikan sanitasi air bersih. "Baznas mengupayakan program terkait perempuan dan anak-anak terus berjalan. Kita fokuskan pula untuk anak-anak penyandang disabilitas. Dengan itu kita mendorongnya melalui pengadaan Sekolah Cendikia Baznas dimana peserta didiknya anak-anak dari keluarga kurang mampu, dan kita juga adakan Rumah Layak Huni sebagai wujud perbaikan sanitasi," jelas Rizaludin.
Kolaborasi ini juga akan memanfaatkan data dan riset untuk penyaluran hak-hak anak melalui zakat dan sedekah. Baznas berkomitmen untuk memanfaatkan berbagai saluran pengumpulan dana, baik secara langsung maupun digital, dengan mekanisme persyaratan yang ketat untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Potensi Kolaborasi Baznas dan UNICEF
UNICEF Indonesia Chief of Social Policy, Yoshimi Nishino, menekankan pentingnya kolaborasi ini. "Sama halnya seperti Baznas, UNICEF juga memiliki bagian fundraising, dengan persyaratan yang cukup ketat juga terkait penggalangan dana yang masuk ke UNICEF. Saya rasa akan sangat bagus jika kolaborasi ini tetap berjalan dan misi untuk mengatasi stunting dan kemiskinan pada anak dapat teratasi," ujarnya. Beliau juga mengapresiasi komitmen Baznas dalam mengatasi masalah pendidikan, kesehatan anak, dan sanitasi.
Yoshimi menambahkan bahwa salah satu isu prioritas adalah kemiskinan pada anak, dan UNICEF berharap Baznas dapat berperan dalam memperbaiki dampak jangka panjangnya. "Kita memiliki isu prioritas terkait kemiskinan pada anak, dan tadi sudah dibahas kalau Baznas sudah sangat baik mengatasi pendidikan, kesehatan anak, dan sanitasi. Dengan itu akan sangat senang apabila UNICEF dapat membangun sistem manajemen bersama dengan Baznas," jelasnya.
Kedua lembaga juga membahas kesuksesan program-program di beberapa wilayah Indonesia, berkat dukungan Baznas di daerah dalam mengintegrasikan program-program yang telah berjalan. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang dalam mengatasi kemiskinan anak di Indonesia.
Langkah Konkret Kolaborasi
Kerjasama Baznas dan UNICEF akan difokuskan pada beberapa area penting. Berikut beberapa poin penting yang akan menjadi fokus kolaborasi:
- Pendidikan Anak: Meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk anak-anak penyandang disabilitas melalui program seperti Sekolah Cendikia Baznas.
- Perbaikan Sanitasi: Meningkatkan akses air bersih dan sanitasi yang layak melalui program seperti pembangunan Rumah Layak Huni.
- Pengentasan Stunting: Mengatasi masalah stunting pada anak melalui program-program gizi dan kesehatan.
- Perlindungan Anak: Memberikan perlindungan bagi anak-anak yang rentan, termasuk anak-anak korban kekerasan dan eksploitasi.
- Pemanfaatan Data dan Riset: Menggunakan data dan riset untuk meningkatkan efektivitas program dan memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.
Melalui kolaborasi ini, Baznas dan UNICEF berharap dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak Indonesia. Komitmen bersama dan pemanfaatan sumber daya yang optimal akan menjadi kunci keberhasilan program-program yang akan dijalankan.