Baznas dan UNDP Perkuat Kolaborasi untuk Wujudkan SDGs di Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan UNDP tingkatkan kerja sama untuk mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia melalui pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, mengumumkan penguatan kolaborasi antara Baznas dan UNDP dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. Kolaborasi ini diresmikan di Jakarta pada Jumat, 11 April 2024. Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sebagai instrumen pembiayaan inovatif dan berdampak jangka panjang bagi pembangunan Indonesia.
Mahdum menekankan bahwa ZIS bukan lagi sekadar bantuan sosial jangka pendek, melainkan telah berkembang menjadi instrumen pembiayaan yang berdampak signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan. Baznas berkomitmen untuk memastikan dana ZIS yang terkumpul dari masyarakat dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Hal ini akan dicapai melalui pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Baznas juga terbuka terhadap replikasi program-program yang telah terbukti sukses. "Kami yakin dengan kerja sama lintas sektor, zakat bisa menjadi solusi sistemik yang memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat," ujar Mahdum. Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadikan zakat sebagai pendorong utama pembangunan berkelanjutan, sehingga Baznas dapat berperan lebih signifikan dalam mendukung tujuan pembangunan nasional dan global, khususnya dalam pencapaian SDGs.
Potensi ZIS dan Dukungan UNDP
Deputy Resident Representative UNDP Indonesia, Sujala Pantt, menyambut baik kolaborasi ini dan menekankan potensi luar biasa Indonesia dalam memanfaatkan pembiayaan inovatif, termasuk ZIS, untuk mewujudkan SDGs. Ia mencontohkan keberhasilan Indonesia dalam menerbitkan SDG Bond dan Green Sukuk sebagai model global pembiayaan pembangunan. Kolaborasi dengan Baznas diharapkan dapat memperkuat pendekatan ini dengan menjangkau kelompok masyarakat yang paling rentan.
Pantt menyoroti posisi strategis Baznas dan pengalamannya yang kuat dalam menjangkau masyarakat akar rumput. UNDP melihat peluang besar dalam memperluas dampak program pembangunan melalui kolaborasi yang lebih erat antara Baznas dan kementerian terkait. "Baznas memiliki posisi strategis dan pengalaman yang kuat dalam menjangkau masyarakat di tingkat akar rumput. UNDP melihat peluang besar dalam memperluas dampak program pembangunan melalui kolaborasi lebih erat antara Baznas dan kementerian terkait," ujarnya.
UNDP juga memperkenalkan Social Innovation Platform (SIP), sebuah layanan digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan desa. SIP diyakini akan sangat efektif jika dikombinasikan dengan jaringan dan keahlian Baznas dalam menjaring pemimpin lokal dan menentukan wilayah prioritas program pembangunan berbasis zakat. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk Baznas, kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi
Dalam kerangka kolaborasi ini, Baznas dan UNDP sepakat untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan dan penyaluran dana ZIS. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pencapaian SDGs. Salah satu contohnya adalah integrasi platform digital SIP UNDP dengan jaringan Baznas untuk mengoptimalkan penyaluran bantuan dan program pembangunan di tingkat desa.
Kolaborasi ini juga mencakup pengembangan program-program yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan, dan mendorong pendidikan. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya masing-masing, Baznas dan UNDP berharap dapat mencapai hasil yang lebih signifikan dalam mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.
Kerja sama ini juga akan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan sinergi dan efektivitas program-program yang dijalankan. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta solusi sistemik dan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai permasalahan pembangunan di Indonesia.
Dengan kolaborasi yang kuat antara Baznas dan UNDP, diharapkan pencapaian SDGs di Indonesia akan semakin terakselerasi, khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan ZIS sebagai instrumen pembiayaan inovatif akan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.