Bea Cukai Aceh Gagalkan Penyelundupan 45 Ton Bawang Merah dari Thailand
Bea Cukai Aceh berhasil menggagalkan penyelundupan 45 ton bawang merah dan 28 karung pakaian bekas dari Thailand di perairan Aceh Utara, menangkap lima awak kapal, dan mengamankan barang bukti.

Banda Aceh, 15 Februari 2024 - Dalam sebuah operasi gabungan yang berhasil, Bea Cukai Aceh berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 45 ton bawang merah dan 28 karung pakaian bekas impor dari Thailand. Penyelundupan ini dilakukan melalui jalur laut, menggunakan kapal nelayan di perairan Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara. Keberhasilan operasi ini menunjukkan komitmen Bea Cukai dalam memberantas perdagangan ilegal dan melindungi perekonomian nasional.
Penangkapan dan Barang Bukti
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh, Leni Rahmasari, mengumumkan penangkapan lima awak kapal yang terlibat dalam penyelundupan tersebut. Kelima awak kapal, berinisial MSF (nakhoda), ND, ZK, HS, SB, dan MN, kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Barang bukti berupa 45 ton bawang merah dan 28 karung pakaian bekas telah diamankan di Kantor Bea Cukai Banda Aceh, sementara kapal yang digunakan, KM RB (43 GT), dititipkan di Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe.
Operasi gabungan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh, Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun, Bea Cukai Lhokseumawe, Bea Cukai Langsa, dan Satgas Patroli Laut BC 30001. Kerja sama antar instansi ini terbukti efektif dalam mengungkap dan mencegah penyelundupan barang ilegal.
Kronologi Penindakan
Informasi awal mengenai penyelundupan diterima pada 11 Februari 2024. Satgas Patroli Laut BC 30001 kemudian meningkatkan pengawasan dan berhasil mendeteksi kapal nelayan mencurigakan di perairan Jambo Aye pada 12 Februari 2024. Setelah pengejaran singkat kurang dari setengah jam, kapal KM RB berhasil dihentikan dan diperiksa. Petugas menemukan 1.768 karung bawang merah seberat 45 ton dan 28 karung pakaian bekas yang diangkut tanpa dokumen manifes resmi.
Pelanggaran Hukum dan Dampaknya
Kelima pelaku diduga melanggar Pasal 7A Ayat (2) dan Pasal 102 Huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006. Penyelundupan ini tidak hanya merugikan negara dari sisi penerimaan pajak dan cukai, tetapi juga dapat mengancam perekonomian lokal dengan masuknya barang ilegal yang tidak memenuhi standar kualitas dan keamanan.
Komitmen Bea Cukai dalam Pengawasan Perbatasan
Leni Rahmasari menegaskan komitmen Bea Cukai dalam memberantas penyelundupan dan melindungi masyarakat dari peredaran barang ilegal. Pihak Bea Cukai terus meningkatkan pengawasan di wilayah perairan Aceh untuk mencegah masuknya barang-barang ilegal yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Keberhasilan penindakan ini menunjukkan peran penting Bea Cukai dalam mengamankan perbatasan negara dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Penindakan tegas terhadap penyelundupan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah terjadinya penyelundupan serupa di masa mendatang. Bea Cukai akan terus meningkatkan upaya pengawasan dan penegakan hukum untuk melindungi kepentingan nasional.