Biak Numfor Andalkan Perikanan dan Pariwisata sebagai Unggulan RPJMD: Ada Potensi Tuna Yellowfins dan Museum Bawah Laut!
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menjadikan sektor perikanan dan pariwisata Biak sebagai program unggulan dalam RPJMD 2025-2029, siap dongkrak ekonomi lokal.

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, telah menetapkan sektor perikanan dan pariwisata sebagai program unggulan. Ini akan menjadi tulang punggung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Keputusan ini diambil untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal yang melimpah. Sekaligus menyelaraskan visi daerah dengan program prioritas nasional.
RPJMD ini diharapkan dapat membawa dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Terutama melalui pengembangan sektor-sektor strategis tersebut.
Optimalisasi Potensi Perikanan Biak Numfor
Sektor perikanan Biak Numfor memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergali. Salah satu fokus utama adalah pengembangan kampung nelayan modern (Kalamo) di Binyeri-Samber. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan lokal.
Wilayah perairan Indonesia 717, yang mencakup Biak, dikenal kaya akan ikan tuna yellowfins. Potensi ini menjadi daya tarik utama bagi pengembangan industri perikanan. Pemanfaatan sumber daya ini secara berkelanjutan menjadi prioritas.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Arnold Kbarek, menekankan pentingnya sinkronisasi program. Hal ini sejalan dengan delapan visi misi program prioritas Bupati Markus Oktovianus Mansnembra. Program ini juga disinkronkan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Pariwisata sebagai Gerbang Ekonomi Baru
Selain perikanan, sektor pariwisata Biak Numfor juga menjadi andalan. Pengembangan objek wisata perairan Padaido/Aimando menjadi fokus utama. Keindahan alam bawah lautnya diharapkan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kepala Dinas Pariwisata, Onny Dangeubun, menyoroti potensi museum bawah laut di Distrik Padaido/Aimando. Destinasi unik ini diharapkan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung. Ini akan memperkuat posisi Biak sebagai beranda terdepan Indonesia di Samudera Pasifik.
Keberadaan museum bawah laut ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan. Dengan demikian, sektor pariwisata akan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah. Ini juga akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Diversifikasi Ekonomi dan Pemberdayaan Lokal
Meskipun perikanan dan pariwisata menjadi unggulan, Biak Numfor juga tidak mengabaikan sektor lain. Pada tahun 2026, pengembangan bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan akan digalakkan. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk diversifikasi ekonomi.
Program budidaya kelapa, peternakan babi, dan ayam petelur juga akan dilaksanakan. Inisiatif ini dirancang khusus untuk pemberdayaan ekonomi orang asli Papua. Tujuannya adalah menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat lokal.
Langkah-langkah ini menunjukkan pendekatan holistik dalam pembangunan daerah. Pemerintah Biak Numfor berupaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ini memastikan manfaat pembangunan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.