BKKBN Jateng Kawal Isu Kependudukan dalam RPJMD
BKKBN Jateng secara aktif memastikan isu kependudukan dan pembangunan keluarga terintegrasi dalam RPJMD di Jawa Tengah, termasuk upaya pengendalian penduduk dan pencegahan stunting, serta menekankan pentingnya peran media dalam mendukung program Bangga Ke
![BKKBN Jateng Kawal Isu Kependudukan dalam RPJMD](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230119.226-bkkbn-jateng-kawal-isu-kependudukan-dalam-rpjmd-1.jpg)
Semarang, 6 Februari 2024 - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Tengah (Jateng) gencar mengawal agar isu kependudukan dan pembangunan keluarga menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Eka Sulistia Ediningsih, dalam kunjungan dan audiensi ke Kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jateng.
Eka menekankan pentingnya langkah ini, terutama mengingat adanya pergantian kepala daerah baru-baru ini. "Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kepala daerah yang baru terpilih," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa integrasi isu kependudukan dan pembangunan keluarga ke dalam RPJMD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sangat krusial.
Mengawal Isu Kependudukan di RPJMD
Lebih lanjut, Eka menjelaskan bahwa persoalan kependudukan dan pembangunan keluarga di Jawa Tengah membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengendalian jumlah penduduk dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga penanggulangan masalah stunting.
Data yang dipaparkan cukup mengkhawatirkan. "Pasangan usia subur di Jateng mencapai sekitar 5 juta, dan sekitar 9 persen di antaranya tidak menginginkan anak lagi, tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi," ungkap Eka. Kondisi ini dikenal sebagai 'unmet need' dan berisiko meningkatkan angka kelahiran bayi stunting, serta memicu stres pada ibu hamil yang berpotensi menyebabkan 'baby blues' dan membahayakan ibu dan anak.
Oleh karena itu, BKKBN Jateng mendorong kepala daerah untuk lebih peduli terhadap isu-isu kependudukan dan pembangunan keluarga. Eka juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menangani kompleksitas masalah ini secara efektif.
Pentingnya Peran Media
Selain itu, Eka juga menyoroti peran penting media massa dalam keberhasilan program-program BKKBN, khususnya program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana). Ia mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dengan ANTARA selama ini dalam hal pemberitaan dan diseminasi informasi, serta berharap kerja sama tersebut dapat ditingkatkan di masa mendatang.
Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jateng, Teguh Imam Wibowo, menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan kesiapan ANTARA untuk bersinergi dengan BKKBN Jateng. ANTARA berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah, termasuk program BKKBN yang berkaitan dengan kependudukan dan pembangunan keluarga, melalui pemberitaan yang akurat dan informatif.
Dalam pertemuan tersebut, Teguh juga menjelaskan peran penting ANTARA dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan dan kontribusi para wartawan ANTARA sebagai pejuang kemerdekaan. Hal ini semakin memperkuat komitmen ANTARA untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Kesimpulan
Kesimpulannya, BKKBN Jateng aktif berupaya memastikan isu kependudukan dan pembangunan keluarga menjadi bagian integral dari RPJMD di Jawa Tengah. Upaya ini meliputi berbagai program, mulai dari pengendalian penduduk hingga pencegahan stunting. Kerja sama dengan media massa, seperti ANTARA, dianggap krusial untuk keberhasilan program-program tersebut.