BP Jamsostek NTT Optimistis Capai Satu Juta Peserta di Tahun 2025
BP Jamsostek NTT memasang target ambisius dengan menargetkan satu juta pekerja menjadi peserta pada tahun 2025, meningkat pesat dari angka saat ini yang baru mencapai 500-600 ribu peserta.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan target ambisius: mencapai satu juta peserta pekerja pada tahun 2025. Target ini diumumkan langsung oleh Kepala Cabang BP Jamsostek NTT, Wawan Burhauddin, di Kupang pada Selasa, 29 April. Saat ini, baru sekitar 35 persen pekerja di NTT yang terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek, sehingga upaya masif diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Wawan Burhauddin menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di NTT mencapai tiga juta orang. Target satu juta peserta di tahun 2025 berarti BP Jamsostek NTT berupaya meningkatkan cakupan kepesertaan hingga 60 persen. Hal ini menunjukkan komitmen BP Jamsostek untuk melindungi lebih banyak pekerja di NTT.
Meskipun saat ini jumlah peserta BP Jamsostek di NTT sudah mencapai 500 ribu hingga 600 ribu pekerja, perlu upaya ekstra untuk mencapai target satu juta peserta. Wawan Burhauddin menyatakan optimismenya dalam mencapai target tersebut, didorong oleh berbagai program pendukung dan kerjasama yang telah dijalin.
Dorongan dari Pemerintah dan Kerjasama Strategis
Optimisme BP Jamsostek NTT dalam mencapai target satu juta peserta diperkuat oleh dukungan dari Pemerintah Provinsi NTT. Program-program yang dicanangkan oleh Gubernur NTT diharapkan akan mendorong peningkatan jumlah peserta BP Jamsostek. Kerjasama strategis dengan Real Estate Indonesia (REI) juga diyakini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target tersebut.
Kerjasama ini diharapkan akan menjangkau pekerja di sektor properti, yang selama ini mungkin belum terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek. Dengan semakin banyaknya sektor yang tercakup, diharapkan target satu juta peserta akan lebih mudah tercapai.
Selain itu, BP Jamsostek NTT juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya para pekerja. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Manfaat Menjadi Peserta BP Jamsostek
Wawan Burhauddin menekankan pentingnya bagi pekerja untuk menjadi peserta BP Jamsostek. Keikutsertaan dalam BP Jamsostek memberikan berbagai manfaat, termasuk santunan hari tua, santunan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, dan berbagai manfaat lainnya. Ini merupakan jaring pengaman sosial bagi pekerja dan keluarga mereka.
Dengan adanya jaminan sosial ini, pekerja dan keluarga mereka akan terlindungi dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Hal ini akan memberikan rasa aman dan tenang bagi pekerja dalam menjalankan tugasnya. BP Jamsostek berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi para pesertanya.
BP Jamsostek juga menekankan pentingnya perlindungan bagi pekerja informal. Mereka juga menjadi target utama dalam upaya perluasan kepesertaan BP Jamsostek di NTT. Upaya ini diharapkan dapat memberikan perlindungan sosial bagi seluruh pekerja di NTT, baik formal maupun informal.
Strategi Sosialisasi dan Perluasan Cakupan
Untuk mencapai target satu juta peserta, BP Jamsostek NTT akan terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi akan dilakukan melalui berbagai media dan saluran komunikasi, agar informasi mengenai BP Jamsostek dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Selain sosialisasi, BP Jamsostek NTT juga akan fokus pada perluasan cakupan kepesertaan. Upaya ini akan dilakukan dengan cara menjangkau berbagai sektor pekerjaan dan wilayah di NTT. Kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, akan terus ditingkatkan untuk mencapai target tersebut.
Dengan berbagai strategi dan program yang telah disusun, BP Jamsostek NTT optimistis dapat mencapai target satu juta peserta pada tahun 2025. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan pekerja dan perekonomian di NTT.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya perluasan kepesertaan BP Jamsostek. Dengan semakin banyaknya pekerja yang terlindungi, diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.