BPBD Agam Siaga Hadapi 8 Ancaman Bencana Selama Idul Fitri
BPBD Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bersiap menghadapi delapan potensi bencana alam selama Idul Fitri 1446 H, termasuk erupsi Gunung Marapi, gempa bumi, dan tsunami, dengan menyiapkan personel dan edukasi masyarakat.

Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bersiap menghadapi potensi bencana alam selama libur Idul Fitri 1446 Hijriah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam telah mengidentifikasi delapan jenis bencana yang berpotensi terjadi di 16 kecamatan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Agam, Budi Perwira Negara, di Lubuk Basung pada Selasa lalu. Antisipasi ini dilakukan dengan mempersiapkan personel, peralatan, dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat setempat.
Delapan jenis bencana yang diantisipasi meliputi bencana geologi dan hidrometeorologi. Bencana geologi meliputi erupsi Gunung Marapi, gempa bumi, dan tsunami. Sementara bencana hidrometeorologi meliputi tanah longsor, banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, serta kebakaran hutan dan lahan. Persiapan matang ini dilakukan berdasarkan prediksi curah hujan dari BMKG untuk periode Maret-Mei 2025 yang mengindikasikan peningkatan risiko bencana.
Wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak bencana telah dipetakan. Erupsi Gunung Marapi misalnya, diperkirakan akan berdampak pada Kecamatan Canduang, Banuhampu, Sungai Pua, dan Ampek Angkek. Gempa bumi berpotensi terjadi di Kecamatan Ampek Koto, Sungai Pua, Ampek Angkek, dan Tanjung Mutiara. Sedangkan ancaman tsunami diprediksi akan melanda sepanjang garis pantai di Kecamatan Tanjung Mutiara.
Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Agam
Pemetaan risiko bencana juga mencakup potensi tanah longsor yang diperkirakan akan terjadi di Kecamatan Palembayan, Matur, Palupuh, Baso, Ampek Koto, Tanjung Raya, Lubuk Basung, dan Ampek Nagari. Banjir juga berpotensi terjadi di beberapa kecamatan, yaitu Palembayan, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Ampek Koto, Tanjung Raya, Malalak, Ampek Nagari, Lubuk Basung, dan Tanjung Mutiara.
Ancaman banjir bandang diperkirakan akan terjadi di Kecamatan Ampek Angkek, Canduang, Banuhampu, Sungai Pua, Tanjung Raya, dan Ampek Koto. Cuaca ekstrem juga menjadi perhatian, dengan potensi dampak di Kecamatan Kamang Magek, Tilatang Kamang, Tanjung Raya, Malalak, Ampek Nagari, Lubuk Basung, dan Tanjung Mutiara. Terakhir, kebakaran hutan dan lahan berpotensi terjadi di Kecamatan Ampek Nagari, Lubuk Basung, dan Tanjung Mutiara.
"Potensi bencana alam ini berdasarkan prediksi curah hujan dari BMKG pada Maret-Mei 2025," tegas Budi Perwira Negara.
Upaya Mitigasi Bencana yang Dilakukan BPBD Agam
BPBD Agam telah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi potensi bencana tersebut. Sebanyak 20 personel ditempatkan di pos pengamanan di wilayah rawan bencana. Peralatan dan logistik kebencanaan juga telah disiapkan dengan matang. Selain itu, alat berat telah disiagakan di beberapa titik strategis untuk mempercepat penanganan jika terjadi bencana.
Sosialisasi, pelatihan, dan simulasi juga dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat. BPBD Agam juga melibatkan Kelompok Siaga Bencana (KSB) di seluruh nagari untuk membantu penanganan bencana. "Alat berat yang diturunkan dari Agam, provinsi dan pusat," tambah Budi.
Dengan berbagai upaya kesiapsiagaan yang dilakukan, diharapkan Kabupaten Agam dapat meminimalisir dampak bencana alam yang mungkin terjadi selama libur Idul Fitri dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.