BPBD Parigi Moutong dan BWSS III Tangani Banjir Rob di Sausu
BPBD Parigi Moutong berkoordinasi dengan BWSS III untuk mengatasi banjir rob yang berulang di Desa Sausu Piore, akibat jebolnya tanggul di muara sungai.
![BPBD Parigi Moutong dan BWSS III Tangani Banjir Rob di Sausu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220101.967-bpbd-parigi-moutong-dan-bwss-iii-tangani-banjir-rob-di-sausu-1.jpg)
Banjir rob kembali melanda Desa Sausu Piore, Kecamatan Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong langsung bergerak cepat berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III) untuk menangani masalah ini. Peristiwa yang terjadi sejak tiga hari terakhir ini telah merendam puluhan rumah warga dan mengganggu aktivitas mereka.
Kerja Sama BPBD dan BWSS III
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong, Amiruddin, menjelaskan bahwa banjir rob terjadi karena jebolnya talud di muara sungai. "Peristiwa ini kejadian yang berulang pada waktu tertentu," kata Amiruddin. Saat air laut pasang, air dengan mudah masuk ke pemukiman warga. Penanganan teknis perbaikan talud menjadi tanggung jawab BWSS III, sehingga BPBD langsung melakukan komunikasi dan koordinasi.
Amiruddin menekankan pentingnya perbaikan talud. "Selama talud tersebut tidak diperbaiki, maka kondisi ini tetap berulang pada bulan-bulan tertentu," ujarnya. BPBD juga tengah melakukan kajian kelayakan penanganan darurat bencana dan penyaluran logistik, dengan fokus pada kelompok rentan yang terdampak.
Dampak Banjir Rob Terhadap Warga
Banjir rob yang terjadi mulai petang hingga malam hari, dengan ketinggian air mencapai setinggi betis orang dewasa, telah mengganggu aktivitas warga Desa Sausu Piore. Arwan, Kepala Dusun 1 Desa Sausu Piore, melaporkan bahwa sekitar 80 rumah warga di pesisir pantai terendam. Banjir rob diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari ke depan, mengingat peristiwa serupa terjadi enam hari berturut-turut pada bulan-bulan tertentu.
Warga berharap perbaikan tanggul yang jebol dapat segera dilakukan agar air laut tidak lagi masuk ke pemukiman mereka. "Kami berharap secepatnya tanggul yang jebol ditangani supaya air laut tidak masuk ke pemukiman warga," kata Arwan. Kondisi ini menyoroti pentingnya infrastruktur yang kuat dan tangguh dalam menghadapi bencana alam yang berulang.
Langkah-langkah Penanganan Ke Depan
Koordinasi antara BPBD Parigi Moutong dan BWSS III menjadi kunci dalam penanganan banjir rob di Desa Sausu Piore. Perbaikan talud yang jebol merupakan langkah utama untuk mencegah kejadian serupa terulang. Selain itu, kajian kelayakan penanganan darurat bencana dan penyaluran logistik yang dilakukan oleh BPBD menunjukkan komitmen untuk membantu warga yang terdampak. Pemantauan dan antisipasi terhadap pasang surut air laut juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam menghadapi bencana alam, khususnya di daerah pesisir yang rentan terhadap banjir rob. Perencanaan infrastruktur yang matang dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif bencana alam.