Pemkab SBT Bangun Talud Penahan Banjir di Gorom, Tanggapi Cepat Bencana Banjir
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, segera membangun talud penahan banjir sepanjang 250 meter di Sungai Wailola, Kampung Gorom, setelah bencana banjir menerjang wilayah tersebut.

Banjir bandang yang melanda Kampung Gorom, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, pada Jumat, 4 April 2024, telah mendorong Pemerintah Kabupaten SBT untuk segera mengambil tindakan. Banjir tersebut disebabkan oleh hujan deras yang melanda wilayah tersebut, mengakibatkan genangan air di sejumlah titik rawan, termasuk Kampung Gorom. Pemerintah Kabupaten SBT pun langsung merespon dengan rencana pembangunan talud penahan banjir untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pembangunan talud penahan air sepanjang 250 meter di Sungai Wailola, Kampung Gorom, akan dimulai bulan depan. Langkah cepat ini diambil sebagai respons terhadap keluhan masyarakat yang terdampak banjir. Pembangunan talud diharapkan mampu mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Tidak hanya membangun talud, Pemkab SBT juga mengerahkan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) untuk melakukan aksi tanggap darurat. Damkar mengevakuasi pengunjung di Pantai Gumumae, membersihkan lumpur di rumah-rumah warga, dan menyediakan suplai air bersih bagi warga yang membutuhkan. Upaya ini menunjukkan kesigapan pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana banjir.
Pembangunan Talud sebagai Solusi Jangka Panjang
Pembangunan talud penahan air sepanjang 250 meter di Sungai Wailola merupakan solusi jangka panjang yang diyakini efektif untuk mencegah banjir di Kampung Gorom. Proyek ini direncanakan mulai bulan depan dan diharapkan dapat selesai dengan cepat agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkab SBT dalam melindungi warganya dari bencana alam.
Perencanaan pembangunan talud telah mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti kondisi geografis wilayah tersebut dan volume air sungai. Diharapkan, dengan adanya talud ini, luapan air sungai dapat dikendalikan dan mencegah banjir yang berdampak pada kerusakan rumah warga dan infrastruktur lainnya.
Selain pembangunan talud, Pemkab SBT juga berencana untuk melakukan penataan lingkungan di sekitar Sungai Wailola untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang. Hal ini termasuk membersihkan saluran air dan mencegah pembangunan di daerah aliran sungai (DAS).
Peninjauan Lokasi dan Kebutuhan Warga
Wakil Bupati SBT, Muhammad Mifta Thoha Rumarey Wattimena, turut meninjau lokasi-lokasi yang terdampak banjir, termasuk Kampung Gorom dan wilayah Gumumae. Didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), beliau bertemu langsung dengan warga yang terdampak untuk mendengarkan kebutuhan mereka.
Pertemuan langsung dengan warga ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya. Dengan mendengarkan langsung keluhan dan kebutuhan warga, Pemkab SBT dapat merumuskan solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasi masalah banjir dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
Informasi yang didapat dari warga akan digunakan untuk menyempurnakan rencana pembangunan talud dan program penanggulangan banjir lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Pemkab SBT berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam proses penanggulangan bencana.
Langkah-langkah yang diambil oleh Pemkab SBT ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kampung Gorom dan sekitarnya. Pembangunan talud dan penataan lingkungan merupakan upaya konkret untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang.
Dengan adanya respon cepat dan solusi yang terencana, diharapkan kejadian banjir di Kampung Gorom tidak terulang kembali. Pemkab SBT telah menunjukkan komitmennya untuk melindungi warganya dari bencana alam dan memberikan solusi yang berkelanjutan.