BPKH Dukung UMKM Ekspor Produk ke Arab Saudi: Rendang Siap Go Internasional
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendorong ekspor produk UMKM Indonesia, khususnya kuliner seperti rendang, ke Arab Saudi melalui program 'UMKM Goes to Hajj', guna meningkatkan perekonomian dan peluang umrah bagi pelaku UMKM.

Jakarta, 24 Februari 2024 - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berkolaborasi dengan perbankan dan lembaga pembiayaan syariah, meluncurkan program strategis 'UMKM Goes to Hajj'. Inisiatif ini bertujuan untuk membuka peluang ekspor bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, khususnya ke pasar Arab Saudi. Program ini menjawab pertanyaan apa yang dilakukan, siapa yang terlibat, kapan diluncurkan, di mana dampaknya terasa, mengapa penting, dan bagaimana caranya.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menjelaskan bahwa program ini memberikan akses pasar yang lebih luas bagi UMKM Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah memasarkan produk kuliner Indonesia, seperti rendang, ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan selama musim haji. "UMKM dapat turut serta dalam ekosistem perhajian untuk memenuhi kebutuhan penyediaan makanan khas Indonesia pada musim haji seperti rendang," ujar Harry dalam forum peluncuran program di Jakarta.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan UMKM, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah pendaftar haji dari kalangan pelaku UMKM. Dengan peningkatan pendapatan, diharapkan lebih banyak pelaku UMKM yang mampu menunaikan ibadah haji.
UMKM dan Peluang Ekspor ke Arab Saudi
Program 'UMKM Goes to Hajj' mengajak grup pengusaha perhotelan, retail, dan ekspor impor di Arab Saudi untuk bermitra dengan UMKM Indonesia. Kerjasama ini akan memfasilitasi distribusi produk UMKM ke pasar Arab Saudi, sehingga mempermudah akses pasar bagi para pelaku UMKM. Hal ini merupakan strategi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Selain kemudahan akses pasar, program ini juga memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendaftar haji. BPKH berupaya meningkatkan jumlah pendaftar haji dari sektor UMKM, sehingga program ini memiliki dampak ganda, yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan aksesibilitas ibadah haji.
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menambahkan bahwa potensi produk Indonesia, khususnya dari Sumatera Barat, sangat besar. Tidak hanya rendang, tetapi juga berbagai bumbu khas lainnya memiliki peluang untuk menembus pasar global. "Potensi produk Sumatera Barat bukan hanya bumbu rendang, tetapi juga berbagai bumbu khas lainnya yang dapat menembus pasar global dan menjadi titik awal pembentukan kota devisa," kata Anwar Abbas.
Dukungan Pemerintah dan Potensi Sumatera Barat
Kepala Kanwil DJPb, sekaligus Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan RI Satu Sumatera Barat, Syukriah, menegaskan bahwa DJPb memiliki peran penting dalam menggali potensi ekonomi daerah dan memberikan rekomendasi pengembangannya. Salah satu potensi besar Sumatera Barat adalah bumbu dan rendang, yang memiliki keterkaitan erat dengan sektor pertanian.
Syukriah menekankan pentingnya pengembangan industri pengolahan bumbu rendang secara terintegrasi, dari hulu hingga hilir. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat. "HIPERMI di bawah binaan DJPb Kemenkeu Prov. Sumbar diharapkan menjadi wadah berkembangnya suatu proses bisnis dari hulu ke hilir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbar," ujarnya.
Dengan dukungan dari BPKH, kemudahan akses pasar, dan potensi besar produk Indonesia, program 'UMKM Goes to Hajj' diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan UMKM di Indonesia. Program ini juga membuka peluang bagi lebih banyak pelaku UMKM untuk menunaikan ibadah haji.
Kolaborasi antara BPKH, perbankan syariah, lembaga pembiayaan, dan berbagai pihak terkait lainnya akan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar global. Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak program serupa yang dapat memberikan manfaat bagi UMKM Indonesia.