BRIN dan Unhas Jalin Kerja Sama Riset Biomassa Aren untuk Bioetanol
BRIN dan Fakultas Kehutanan Unhas sepakat melakukan riset dan pengembangan bahan kimia canggih berbasis biomassa aren, berpotensi menghasilkan bioetanol dan berbagai produk turunan lainnya.

Jakarta, 16 Februari 2024 - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar resmi menjalin kerja sama riset pengembangan Advanced Material and Chemicals dari biomassa aren. Kerja sama ini diinisiasi oleh Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) BRIN dan Fakultas Kehutanan Unhas. Kolaborasi ini menandai langkah signifikan dalam pemanfaatan sumber daya alam Indonesia untuk menciptakan produk-produk bernilai tambah.
Potensi Biomassa Aren: Menuju Biorefinery
Kepala PRBB BRIN, Akbar Hanif Dawam Abdullah, menjelaskan bahwa BRIN berperan sebagai science-based policy maker, funding agency, dan executing agency. Kemitraan dengan universitas, seperti Unhas, membuka peluang riset kolaboratif yang lebih luas. BRIN sendiri telah banyak melakukan riset seputar biomassa, melihat potensi besarnya sebagai bahan baku pengganti bahan bakar fosil.
"Kita melihat tren peningkatan penggunaan biomassa sebagai bahan baku utama. Fokus utama kami adalah bagaimana mengkonversi industri berbasis minyak bumi menjadi industri berbasis biomassa atau biorefinery," ujar Akbar. Ia menambahkan bahwa aren, yang melimpah di Sulawesi Selatan, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk, termasuk biokimia dan bioenergi seperti bioetanol.
Saat ini, masyarakat Sulawesi Selatan telah memanfaatkan bagian-bagian aren seperti ijuk dan biopelet. Namun, potensi aren masih jauh dari optimal. "Selain gula, aren juga berpotensi sebagai bahan baku bioetanol. Kita bisa mengeksplorasi teknologi canggih untuk memaksimalkan potensinya," lanjut Akbar.
Kolaborasi Strategis BRIN dan Unhas
Akbar berharap kerja sama ini akan menghasilkan pusat kolaborasi riset baru dan memberikan dampak nyata bagi pemanfaatan aren di Sulawesi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan Unhas, A. Mujetahid, menyambut baik kerja sama ini dan melihat potensi besar produk aren dari Sulawesi yang belum dieksplorasi secara maksimal, khususnya dalam produksi bioetanol.
"Saya berharap kerja sama PRBB BRIN dengan Unhas akan berlanjut dan menghasilkan riset yang berdampak pada pengembangan dan solusi terkait potensi gula aren," kata Mujetahid. Ia optimistis kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi dan kontribusi signifikan bagi pengembangan ekonomi lokal dan nasional.
Langkah Maju Menuju Kemandirian Energi
Kerja sama riset antara BRIN dan Unhas ini merupakan langkah penting dalam pengembangan teknologi biorefinery di Indonesia. Pemanfaatan biomassa aren untuk menghasilkan bioetanol dan produk lainnya tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan. Riset ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan inovatif yang dapat diaplikasikan secara luas dan berkontribusi pada kemandirian energi nasional.
Dengan menggabungkan keahlian BRIN dalam riset dan pengembangan teknologi dengan pengetahuan lokal Unhas tentang aren, kerja sama ini diproyeksikan akan menghasilkan solusi yang tepat guna dan berkelanjutan. Pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan menjadi kunci dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak kolaborasi serupa yang terjalin antara lembaga riset dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di berbagai sektor. Hal ini penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.