Bulukumba: Terdepan dalam Swasembada Pangan Sulsel
Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, memuji Bulukumba sebagai kabupaten terdepan dalam upaya swasembada pangan di Sulawesi Selatan, memanfaatkan potensi pertanian dan kelautannya.
![Bulukumba: Terdepan dalam Swasembada Pangan Sulsel](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220204.202-bulukumba-terdepan-dalam-swasembada-pangan-sulsel-1.jpg)
Bulukumba, Sulawesi Selatan, dinobatkan sebagai kabupaten terdepan dalam mendorong swasembada pangan di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Fadjry Djufry, pada Senin, 3 Juli 2023, dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Bulukumba ke-65. Pernyataan tersebut disampaikan saat sambutan di Lapangan Merdeka, Bulukumba.
Fadjry Djufry mengapresiasi tema Hari Jadi Bulukumba, yaitu 'Ketahanan Pangan untuk Pembangunan Berkelanjutan', yang selaras dengan visi Astacita Presiden RI Prabowo Subianto. Astacita sendiri berfokus pada penguatan pertahanan dan kemandirian bangsa melalui swasembada di berbagai sektor, termasuk pangan, energi, dan ekonomi.
Keberhasilan Bulukumba dalam mendorong swasembada pangan tak lepas dari kekayaan sumber daya alamnya. Pj Gubernur menyebut Bulukumba memiliki potensi yang lengkap: laut yang kaya ikan, pantai indah seperti Bira, serta sektor pertanian dan peternakan yang berkembang pesat. Ia pun mengapresiasi sinergi dan kolaborasi pemerintah daerah dalam mencapai keberhasilan ini, termasuk dalam pengendalian inflasi.
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menambahkan bahwa potensi pertanian dan maritim Bulukumba menjadi kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan. Peningkatan ekonomi hijau dan biru dinilai sebagai solusi tepat untuk kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah. Bulukumba berambisi menjadi pilar utama program swasembada dan ketahanan pangan nasional.
Di sektor pertanian, berbagai program telah dijalankan, seperti penyediaan bibit unggul dan pembersihan lahan (land clearing) untuk meningkatkan nilai jual hasil pertanian. Pemkab Bulukumba juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah guna meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan mengendalikan inflasi. Infrastruktur pertanian juga terus ditingkatkan, contohnya pembangunan jaringan irigasi beton pracetak yang lebih efisien dan efektif.
Potensi kelautan Bulukumba juga dimanfaatkan secara optimal. Dengan garis pantai sepanjang 128 kilometer, sektor perikanan menjadi andalan. Program 1.000 rumpon (rumah ikan) terus berjalan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Selain itu, Pemkab Bulukumba mengembangkan Pantai Merpati sebagai kawasan terpadu dengan pembangunan dermaga, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan sentra kuliner. Pembangunan pemecah ombak juga telah dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan nelayan berlabuh.
Beberapa proyek pembangunan infrastruktur lain yang sedang berjalan atau telah selesai di Bulukumba antara lain pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Tanete, penyelesaian pembangunan Pantai Merpati, kolam labuh dan pemecah ombak, pembangunan TPI Bentenge, dan sentra kuliner ikan. Semua upaya ini menunjukkan komitmen Bulukumba dalam membangun ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakatnya.