Disperindag Pekanbaru Usul Pangkalan Elpiji Khusus UMKM: Solusi Atasi Kelangkaan Gas?
Disperindag Pekanbaru mengusulkan pembangunan pangkalan elpiji khusus UMKM untuk menjamin pasokan gas bagi pelaku usaha mikro di tengah tingginya kebutuhan dan potensi gangguan distribusi.
![Disperindag Pekanbaru Usul Pangkalan Elpiji Khusus UMKM: Solusi Atasi Kelangkaan Gas?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230227.823-disperindag-pekanbaru-usul-pangkalan-elpiji-khusus-umkm-solusi-atasi-kelangkaan-gas-1.jpg)
Pekanbaru, Riau - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru berinisiatif mengusulkan pembangunan pangkalan elpiji khusus Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Usulan ini muncul sebagai respons atas tingginya kebutuhan gas elpiji 3 kilogram di kalangan UMKM Kota Pekanbaru dan potensi kendala distribusi yang berdampak pada produktivitas usaha mereka.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, mengungkapkan rencana ini pada Kamis (06/02). "Usul ini akan didiskusikan lebih lanjut dengan para agen dan Pertamina," ujarnya. Langkah ini dinilai penting untuk menjamin ketersediaan gas bagi UMKM, mengingat Pekanbaru sebagai kota kuliner memiliki konsumsi gas yang cukup signifikan.
Kebutuhan UMKM dan Solusi Distribusi
Zulhelmi menjelaskan bahwa usulan pangkalan elpiji khusus UMKM bertujuan untuk menciptakan sistem distribusi yang aman dan terjamin pasokannya. Gangguan distribusi gas elpiji 3 kilogram berpotensi mengganggu produktivitas UMKM, terutama yang bergantung pada gas untuk proses memasak atau produksi. Pembangunan pangkalan khusus diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini dan menjamin kelancaran operasional UMKM.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rata-rata UMKM di Pekanbaru mengonsumsi lebih dari satu tabung elpiji 3 kilogram per hari. Pangkalan khusus ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut. Namun, Zulhelmi menekankan bahwa keputusan ini tidak bisa diambil sepihak oleh Disperindag. Dukungan dan kesepakatan dari agen elpiji dan Pertamina sangat diperlukan untuk merealisasikan rencana ini.
Imbauan bagi UMKM yang Berkembang
Disperindag Pekanbaru juga mengimbau UMKM yang sudah berkembang dan beromzet besar untuk beralih ke gas non-subsidi, seperti tabung pink dan biru. "Kami imbau, jika usaha sudah besar, jangan lagi pakai elpiji 3 kilogram. Gunakan yang non-subsidi," kata Zulhelmi. Hal ini bertujuan untuk memastikan elpiji 3 kilogram tetap tersalurkan kepada UMKM yang benar-benar membutuhkan subsidi.
Inisiatif ini juga akan didiskusikan lebih lanjut dengan para pelaku usaha untuk memastikan transisi yang lancar dan terencana. Program ini juga bertujuan untuk menciptakan keadilan dan efisiensi dalam pendistribusian gas elpiji di Kota Pekanbaru.
Harga Elpiji 3 Kg Tetap Stabil
Terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram, Zulhelmi menyatakan bahwa HET masih tetap sama seperti lima tahun lalu, yaitu Rp18.000. "Belum ada kenaikan HET elpiji 3 kg," tambahnya. Pernyataan ini memberikan kepastian harga bagi konsumen dan UMKM di Pekanbaru.
Ke depannya, Disperindag Pekanbaru akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan elpiji bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama UMKM. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di Pekanbaru.
Inisiatif ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendukung perkembangan UMKM di Pekanbaru. Dengan adanya pangkalan khusus, diharapkan UMKM dapat lebih fokus pada pengembangan usaha mereka tanpa perlu khawatir akan ketersediaan gas elpiji.