DPR Dukung Penyelidikan Penembakan WNI di Perairan Malaysia
Anggota DPR RI, Hendry Munief, mendukung penuh pemerintah dalam menginvestigasi kasus penembakan WNI di perairan Malaysia yang mengakibatkan satu korban meninggal dan empat lainnya luka-luka, serta mengimbau masyarakat untuk bekerja melalui jalur resmi.

Anggota DPR RI asal Riau, Hendry Munief, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dalam menyelidiki kasus penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Malaysia. Insiden tersebut mengakibatkan satu WNI asal Riau meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa nahas ini terjadi pada 24 Januari 2025 sekitar pukul 03.00 waktu setempat di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Hendry menilai tindakan Presiden dalam mengawal kasus ini sangat tepat. Sebagai kepala negara, Presiden memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan warga negara Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. "Kita mendukung penuh Pak Presiden untuk mengawal kasus penembakan WNI di Malaysia. Langkah ini memastikan keadilan bagi para korban, dan memberikan keamanan bagi WNI baik dalam negeri atau luar negeri," ujar Hendry dalam keterangannya.
Ia menyayangkan tindakan represif pihak berwenang Malaysia yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang WNI. Kejadian ini menjadi sorotan dan perlu diusut tuntas untuk memastikan keadilan ditegakkan. Proses investigasi yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah Indonesia perlu memastikan perlindungan optimal bagi PMI di luar negeri.
Selain itu, Hendry Munief juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur iming-iming pekerjaan dengan gaji besar di luar negeri melalui jalur ilegal. Banyak sindikat yang memanfaatkan kerentanan ekonomi masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. "Jika masyarakat tertarik bekerja di luar negeri, pemerintah sudah memiliki lembaga khusus yang menyalurkannya," tegasnya.
Ia mendorong masyarakat untuk memanfaatkan program pemerintah yang resmi. Program ini tidak hanya membantu mencarikan pekerjaan, tetapi juga memberikan pelatihan dan pengawasan untuk menjamin keamanan para PMI di negara tujuan. Dengan mengikuti jalur resmi, para pekerja akan terlindungi dan terhindar dari risiko seperti yang terjadi dalam insiden penembakan ini. Pemerintah Indonesia juga telah berkomitmen untuk memberikan pendampingan hukum dan kekonsuleran kepada para korban dan keluarga mereka.
Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, satu WNI berinisial B meninggal dunia akibat penembakan tersebut. Empat WNI lainnya mengalami luka-luka, tetapi telah mendapatkan perawatan medis dan saat ini dalam kondisi stabil. KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui para korban pada 29 Januari 2025. Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan pendampingan hukum dan kekonsuleran untuk memastikan hak-hak WNI terpenuhi.
Kasus penembakan ini menyoroti pentingnya perlindungan bagi PMI dan perlunya kerja sama yang lebih baik antara pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam menangani isu ketenagakerjaan di luar negeri. Investigasi yang menyeluruh dan transparan diharapkan dapat mengungkap fakta sebenarnya dan membawa pelaku ke meja hijau. Pemerintah juga perlu meningkatkan sosialisasi mengenai jalur resmi penempatan PMI agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Hal ini untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan PMI yang bekerja di luar negeri.