DPRA Aceh Dorong Pembentukan BUMA Pangan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Anggota DPRA, Eddi Shadiqin, mendorong Pemerintah Aceh membentuk Badan Usaha Milik Aceh (BUMA) di sektor pangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan Aceh.

Banda Aceh, 15 Mei 2024 - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Eddi Shadiqin, dengan tegas mendorong Pemerintah Aceh untuk segera membentuk Badan Usaha Milik Aceh (BUMA) khusus di sektor pangan. Langkah ini dinilai krusial untuk meningkatkan kesejahteraan petani Aceh dan memperkuat kedaulatan pangan daerah.
Inisiatif ini muncul sebagai respon atas potensi pangan Aceh yang melimpah namun belum dikelola secara optimal. Eddi Shadiqin menekankan pentingnya BUMA sebagai instrumen strategis untuk menyerap hasil pertanian, menstabilkan harga komoditas, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani. Ia juga melihat potensi BUMA untuk menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang baru melalui pengelolaan usaha yang profesional dan berkelanjutan.
Pembentukan BUMA pangan bukan hanya sekadar wacana, tetapi sebuah kebutuhan mendesak. Aceh, dengan kekayaan sumber daya pertanian dan perkebunannya, membutuhkan lembaga yang mampu mengelola hasil pertanian secara profesional, menjaga stabilitas harga, dan memperkuat distribusi pangan lokal. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi ketergantungan Aceh pada pasokan pangan dari luar daerah.
Pentingnya BUMA Pangan untuk Aceh
Eddi Shadiqin menjelaskan bahwa BUMA pangan akan berperan aktif dalam menyerap hasil pertanian rakyat, menstabilkan harga komoditas strategis, dan mendukung peningkatan kesejahteraan petani. Kehadiran BUMA diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan yang selama ini dihadapi petani Aceh, seperti fluktuasi harga dan akses pasar yang terbatas.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa BUMA pangan juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di sektor agroindustri. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian Aceh secara keseluruhan, khususnya di daerah pedesaan. Dengan demikian, pembentukan BUMA pangan bukan hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga bagi perekonomian Aceh secara luas.
BUMA pangan juga diyakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh. Melalui pengelolaan yang profesional dan berkelanjutan, BUMA diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk pembangunan daerah.
Dukungan DPRA dan Solusi Jangka Panjang
Eddi Shadiqin menegaskan bahwa DPRA Komisi III siap memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan BUMA pangan, termasuk dari sisi anggaran, pengawasan, dan kebijakan lainnya. Ia menekankan bahwa nomenklatur dan dasar hukum pembentukan BUMA telah tersedia, sehingga tinggal menunggu komitmen dan sinergi antar sektor terkait untuk merealisasikannya.
Komitmen DPRA ini menunjukkan keseriusan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan Aceh. Dukungan tersebut diharapkan dapat mempercepat proses pembentukan BUMA pangan dan memastikan keberhasilannya dalam jangka panjang.
“Saya siap mengawal dan memfasilitasi proses pendirian BUMA Pangan sebagai bentuk komitmen terhadap kedaulatan dan keadilan ekonomi bagi petani Aceh,” tegas Eddi Shadiqin.
Dengan adanya dukungan dari DPRA dan potensi sumber daya yang melimpah, pembentukan BUMA pangan di Aceh diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat kedaulatan pangan daerah. Langkah ini merupakan upaya nyata untuk membangun Aceh yang mandiri dan sejahtera.