Ekraf Dorong Ekonomi Kreatif Berbasis Laut di Kepri: Potensi Besar, Tantangan Besar
Menteri Ekonomi Kreatif mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis laut di Kepri, memanfaatkan potensi besar laut hayati dan menetapkan Kepri sebagai provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif.

Tanjungpinang, 28 April 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) RI, Teuku Riefky Harsya, menyerukan pengembangan ekonomi kreatif berbasis laut di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Langkah ini bertujuan untuk mengelola potensi besar sumber daya laut Kepri secara strategis dan berkelanjutan, melalui sinergi erat antara pemerintah pusat dan daerah. Inisiatif ini diumumkan pada Senin lalu, di Tanjungpinang.
Menteri Teuku Riefky menekankan pentingnya pengelolaan kekayaan laut hayati Kepri untuk pengembangan ekonomi kreatif yang strategis dan berkelanjutan. Ia mempertanyakan bagaimana Kepri dapat mengoptimalkan potensi ini, "Bagaimana agar Kepri mampu mengelola kekayaan laut hayati ke arah pengembangan ekonomi kreatif dan strategis, yakni dengan memanfaatkan kekayaan laut hayati yang berkelanjutan di Kepri kepada sektor-sektor ekonomi kreatif unggulan?" Pertanyaan ini menjadi fokus utama dalam mendorong transformasi ekonomi di Kepri.
Kepri telah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif dalam lima tahun ke depan, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025. Hal ini menjadikan komitmen pemerintah daerah Kepri sangat krusial dalam merealisasikan potensi ekonomi kreatif berbasis laut ini. "Pemerintah Kepri harus mampu menunjukkan komitmen tersebut karena Kepri sudah menjadi salah satu lokasi prioritas pengembangan ekraf," tegas Menteri Teuku Riefky.
Tujuh Subsektor Prioritas dan Potensi Digitalisasi
Dari 17 subsektor ekonomi kreatif, tujuh subsektor menjadi prioritas: kuliner, kriya, fesyen, gim, aplikasi, film-animasi-video, dan musik. Menteri Teuku Riefky mendorong Pemprov Kepri untuk fokus pada subsektor dengan potensi terbesar dan mempercepat pengembangannya. Ia melihat potensi besar digitalisasi di Kepri, "Khusus untuk Kepri, potensi digitalisasi dinilai dekat dengan karakteristik wilayah, dan dapat memberikan efek ganda bagi kabupaten dan kota di sekitarnya." Digitalisasi diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi kreatif di Kepri.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyambut positif inisiatif ini dan menyatakan kesiapan untuk melakukan transformasi dan inovasi di bidang ekonomi kreatif. Dukungan dari Menteri Ekraf menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berdaya saing. Nyanyang menambahkan, "Apa yang disampaikan oleh Pak Menteri menjadi motivasi bagi kami di daerah untuk melakukan transformasi atau inovasi terhadap usaha ekonomi kreatif yang terus berkembang agar Kepri punya ketahanan untuk pengembangan lokal konten dari masing-masing kota dan kabupatennya."
Pemprov Kepri berencana memperkuat kerja sama lintas sektor, memperbaiki sistem pendataan pelaku ekonomi kreatif, dan memberikan dukungan lebih besar terhadap subsektor prioritas. Langkah konkret akan segera dilakukan, termasuk regulasi, program pelatihan, dan insentif. Nyanyang optimis, "Kami yakin dengan kolaborasi yang kuat, Kepri bisa menjadi salah satu episentrum baru ekonomi kreatif nasional."
Tantangan dan Potensi Kekayaan Laut Kepri
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kepri, Riki Rionaldi, mengakui tantangan pengembangan ekonomi kreatif di Kepri, terutama karena karakteristik wilayah kepulauan yang tersebar. Namun, ia melihat potensi besar dari kekayaan laut Kepri. Salah satu contohnya adalah peningkatan nilai tambah produk kuliner berbasis hasil laut melalui pengemasan yang menarik dan strategi branding yang tepat.
Potensi lain yang diidentifikasi adalah pemanfaatan bahan alami seperti kolagen dari teripang emas untuk produk suplemen atau bahan baku kosmetik. Riki menjelaskan, "Ada juga produk lain seperti kolagen dari teripang emas atau timun laut sebagai bentuk suplemen maupun bahan baku kosmetik dengan potensi ekonomi kreatif baru yang bisa mendunia." Pengembangan produk-produk ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan daya saing produk lokal Kepri di pasar internasional.
Kesimpulannya, pengembangan ekonomi kreatif berbasis laut di Kepri memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta fokus pada subsektor prioritas dan pemanfaatan potensi sumber daya laut, akan menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini. Tantangan yang ada perlu diatasi dengan strategi yang tepat dan inovatif untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing ekonomi kreatif Kepri di kancah nasional maupun internasional.