Kemenhut Dorong Ekonomi Biru lewat Pemberdayaan Ekosistem Laut
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI mendorong pertumbuhan ekonomi biru berkelanjutan melalui pemberdayaan ekosistem laut dan masyarakat pesisir, memanfaatkan potensi perikanan, budidaya laut, dan ekowisata.
![Kemenhut Dorong Ekonomi Biru lewat Pemberdayaan Ekosistem Laut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191712.054-kemenhut-dorong-ekonomi-biru-lewat-pemberdayaan-ekosistem-laut-1.jpg)
Jakarta, 11 Februari 2024 - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI, Satyawan Pudyatmako, menekankan pentingnya pemberdayaan ekosistem laut dan masyarakat pesisir untuk mendorong pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan. Hal ini disampaikannya dalam sebuah wawancara di Jakarta, Selasa lalu. Potensi ekonomi biru Indonesia sangat besar dan perlu dioptimalkan.
Potensi Ekonomi Biru Indonesia
Satyawan menjelaskan bahwa ekosistem laut menyimpan nilai ekonomi yang signifikan. Peluang ekonomi biru yang dapat dikembangkan sangat beragam, mulai dari hasil perikanan tangkap dan budidaya laut seperti rumput laut dan mutiara, hingga pengembangan destinasi wisata berbasis alam atau eco-tourism. "Ekosistem laut ini, jika kita gunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sangat berperan," tegas Satyawan. "Ini harus kita optimalkan dalam bentuk penghasilan yang kita sebut sebagai pemberdayaan ekonomi biru dari sektor marine."
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemanfaatan potensi ini tidak hanya berdampak pada perekonomian, tetapi juga berdampak positif pada kehidupan masyarakat. Pesisir dan laut Indonesia merupakan sumber keanekaragaman hayati dan sumber kehidupan bagi jutaan orang. Ekosistem laut dan pesisir sangat penting untuk kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan perubahan iklim, dan pertumbuhan ekonomi.
Ketahanan Pangan dan Ekonomi Biru
Satyawan juga menghubungkan upaya pemberdayaan ekonomi biru dengan program pembangunan nasional. "Khusus ketahanan pangan, hal ini selaras dengan program pembangunan nasional Indonesia," ujarnya. Pemberdayaan ekonomi biru melalui sektor kelautan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan pangan nasional.
Konservasi Laut dan Tantangan ke Depan
Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam konservasi laut melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah Poros Maritim Dunia (Global Marine Fulcrum) dan komitmen untuk memperluas kawasan lindung laut (Marine Protective Area/MPA) hingga 32,5 juta hektare pada tahun 2030. "Indonesia telah menunjukkan dedikasi yang tinggi untuk melindungi sumber daya laut kita," kata Satyawan. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan dalam pengelolaan MPA. "Tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan bahwa MPA kita dibangun dan dikelola secara efektif serta saling terhubung melalui jaringan yang didasarkan pada sains ekologis yang kuat," tambahnya.
Kesimpulan
Pemberdayaan ekosistem laut menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya laut dan memperkuat pengelolaan kawasan konservasi, Indonesia dapat mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Hal ini juga akan berdampak positif pada ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.