Kaltim dan YKAN Dorong Pertumbuhan Ekonomi Biru di Derawan
Kalimantan Timur dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) berkolaborasi mendorong pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan di Kawasan Konservasi Pesisir Pulau-Pulau Kecil Kepulauan Derawan, melalui pengelolaan pariwisata dan konservasi laut.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) secara aktif mendorong pertumbuhan ekonomi biru atau blue economy di Kawasan Konservasi Pesisir Pulau-Pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitar (KKP3K-KDPS) di Kabupaten Berau. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sambil menjaga kelestarian lingkungan laut yang kaya akan keanekaragaman hayati.
KKP3K-KDPS, seluas 285.548 hektare, merupakan bagian dari Segitiga Terumbu Karang, wilayah yang terkenal dengan keanekaragaman hayati lautnya yang tinggi. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi biru, khususnya melalui pariwisata bahari dan kegiatan ekonomi berkelanjutan lainnya. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim, Irhan Hukmaidy, menekankan pentingnya pengelolaan yang lestari untuk memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.
Langkah konkrit yang diambil pemerintah Kaltim adalah pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk mengelola KKP3K-KDPS, yang telah disahkan melalui Peraturan Gubernur Kaltim Nomor 7 Tahun 2024. Selain itu, upaya untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan - Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) juga sedang dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pendanaan konservasi dan pengelolaan kawasan. Proses ini melibatkan pengajuan kepada Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan pembentukan Tim Penilai Penerapan BLUD-UPTD KKP3K-KDPS.
Pengembangan Ekonomi Biru Berkelanjutan di Derawan
Konsep ekonomi biru atau blue economy merupakan pendekatan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, kesejahteraan masyarakat pesisir, dan kesehatan ekosistem laut secara simultan. Di Derawan, potensi ekonomi biru sangat menjanjikan, terutama di sektor pariwisata bahari. Keindahan terumbu karang dan keanekaragaman hayati lautnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Namun, pengembangan pariwisata harus diimbangi dengan pengelolaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan lingkungan dan memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dinikmati oleh masyarakat lokal dalam jangka panjang. Pemerintah Kaltim dan YKAN berkomitmen untuk memastikan bahwa pengembangan ekonomi biru di Derawan dilakukan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penerapan sistem BLUD diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan KKP3K-KDPS. Sistem ini juga akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan dana, sehingga memungkinkan untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif untuk kegiatan konservasi dan pengembangan ekonomi biru. Proses bimbingan teknis dari Kementerian Dalam Negeri dan penilaian kelayakan BLUD akan dilakukan pada April 2025, dengan target penetapan BLUD melalui keputusan Gubernur Kaltim pada Mei 2025.
Dukungan YKAN untuk Konservasi dan Ekonomi Biru
YKAN, sebagai mitra strategis pemerintah Kaltim, memberikan dukungan penuh terhadap penerapan BLUD di KKP3K-KDPS. Direktur Program Kelautan YKAN, Muhammad Ilman, menyatakan bahwa sistem BLUD merupakan model pengembangan lembaga pengelola kawasan konservasi yang efektif dan berkelanjutan. Dukungan ini mencakup aspek teknis dan pendampingan dalam proses penerapan sistem BLUD.
Dengan adanya dukungan dari YKAN dan komitmen dari pemerintah Kaltim, diharapkan pengelolaan KKP3K-KDPS dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Hal ini akan memastikan bahwa potensi ekonomi biru di Derawan dapat dikembangkan secara optimal sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan lautnya. Model ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengelolaan kawasan konservasi lainnya di Indonesia.
Keberhasilan pengembangan ekonomi biru di Derawan akan berdampak positif bagi masyarakat lokal, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut yang luar biasa. Inisiatif ini merupakan contoh nyata dari bagaimana konservasi dan pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah Kaltim dan YKAN menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, KKP3K-KDPS dapat menjadi model sukses pengembangan ekonomi biru di Indonesia, yang menggabungkan konservasi lingkungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.