Khofifah Ajak Nelayan Jatim Terapkan Ekonomi Biru untuk Kemakmuran Berkelanjutan
Gubernur Khofifah mengajak nelayan Jawa Timur menerapkan ekonomi biru untuk meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian sektor kelautan dan perikanan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan penerapan konsep ekonomi biru bagi nelayan di Jawa Timur. Seruan ini disampaikan bertepatan dengan Hari Nelayan Nasional pada 6 April 2024, sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan menjaga kelestarian lingkungan laut Jawa Timur.
Dalam sambutannya di Surabaya, Khofifah menyampaikan apresiasi atas dedikasi para nelayan Jawa Timur dalam menjaga ketahanan pangan. Ia menekankan pentingnya peran nelayan dalam menyediakan sumber protein hewani bagi masyarakat. "Terima kasih kepada para nelayan di seluruh pesisir Jawa Timur atas kerja kerasnya dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya di sektor kelautan dan perikanan," ujarnya.
Jawa Timur, dengan jumlah nelayan mencapai 235.578 orang dan garis pantai sepanjang 3.543,54 kilometer, memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan. Produksi olahan kelautan Jawa Timur mencapai 1.045.314,87 ton per tahun, dengan 385.083,4 ton diekspor. Potensi ini, menurut Khofifah, harus dikelola dengan bijak dan berkelanjutan melalui penerapan ekonomi biru.
Ekonomi Biru: Solusi untuk Kesejahteraan Nelayan dan Kelestarian Laut
Konsep ekonomi biru yang diusung Khofifah menekankan pada pemanfaatan sumber daya laut secara bijaksana dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sektor kelautan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Penerapan ekonomi biru diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan laut, meningkatkan pendapatan nelayan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Dengan menerapkan prinsip ekonomi biru, diharapkan nelayan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha mereka. Selain itu, ekonomi biru juga mendorong inovasi dan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan sumber daya laut. Inovasi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran dan kerusakan ekosistem.
Lebih lanjut, Khofifah berharap agar penerapan ekonomi biru dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor kelautan dan perikanan. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi di daerah pesisir Jawa Timur. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat pesisir dapat meningkat secara signifikan.
Potensi Besar Jawa Timur di Sektor Kelautan dan Perikanan
Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar di sektor kelautan dan perikanan. Panjang garis pantai yang mencapai 3.543,54 kilometer dan jumlah nelayan yang mencapai 235.578 orang merupakan aset berharga yang perlu dikelola dengan baik. Dengan menerapkan konsep ekonomi biru, potensi ini dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Data produksi olahan kelautan Jawa Timur yang mencapai 1.045.314,87 ton per tahun, dengan 385.083,4 ton diekspor, menunjukkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian Jawa Timur. Namun, keberlanjutan sektor ini harus tetap dijaga agar potensi tersebut dapat dinikmati secara berkelanjutan oleh generasi mendatang.
Penerapan ekonomi biru juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, sektor ini dapat terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan protein masyarakat.
Khofifah juga menghubungkan inisiatif ini dengan visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Ia melihat penerapan ekonomi biru sebagai langkah konkrit untuk mewujudkan visi tersebut di Jawa Timur.
Harapan untuk Masa Depan Nelayan Jawa Timur
Khofifah berharap, dengan penerapan ekonomi biru, nelayan Jawa Timur dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Ia juga berharap agar sektor kelautan dan perikanan Jawa Timur dapat terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional. "Selamat Hari Nelayan Nasional untuk seluruh nelayan hebat Indonesia. Terima kasih atas perjuangan, kerja keras, dan kontribusinya dalam menyediakan sumber pangan laut serta menjaga ketahanan pangan nasional," ucapnya.
Penerapan ekonomi biru bukan hanya sekadar wacana, tetapi merupakan langkah nyata untuk mewujudkan kesejahteraan nelayan dan kelestarian lingkungan. Dengan dukungan pemerintah dan kesadaran dari para nelayan sendiri, diharapkan ekonomi biru dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor kelautan dan perikanan di Jawa Timur.
Melalui kolaborasi yang baik antara pemerintah, nelayan, dan berbagai pihak terkait, diharapkan ekonomi biru dapat menjadi solusi untuk mewujudkan kesejahteraan nelayan dan kelestarian lingkungan laut Jawa Timur. Semoga nelayan Indonesia semakin maju dan sejahtera.