Menkop Dorong Kepri Jadi Pelopor Kopdes Merah Putih Berbasis Nelayan
Menkop Budi Arie Setiadi mendorong Kepri menjadi pelopor pengembangan Koperasi Desa Merah Putih berbasis nelayan dan agromaritim untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.

Jakarta, 8 Mei 2024 - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Budi Arie Setiadi, mendorong Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk menjadi contoh dalam pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang fokus pada potensi nelayan dan sektor agromaritim. Inisiatif ini diumumkan dalam rapat koordinasi daring yang diikuti oleh Pemerintah Provinsi Kepri.
Keputusan ini didasari pada potensi sumber daya laut Kepri yang melimpah, terutama di wilayah Natuna dan Anambas. Budi Arie berharap Kepri dapat menjadi model bagi daerah lain dengan kondisi geografis serupa dalam mengembangkan Kopdes Merah Putih berbasis maritim.
Menkop UKM meyakini Kopdes Merah Putih berbasis nelayan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan menghilangkan ego sektoral antar kementerian dan dinas untuk keberhasilan program ini.
Kopdes Merah Putih: Solusi Kemiskinan dan Penguatan Ekonomi Maritim
Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen penuh mendukung pembentukan Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia, termasuk Kepri. Dukungan tersebut meliputi bantuan biaya akta notaris, kerja sama dengan 15 perguruan tinggi untuk pendampingan dan pemberdayaan, serta insentif bagi koperasi desa yang berkinerja baik. "Kami harap ada percontohan dan model Kopdes Merah Putih berbasis agromaritim di Kepri, sehingga menjadi contoh bagi daerah lain yang memiliki kondisi geografis yang sama," ujar Budi Arie dalam keterangan pers.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyambut baik arahan tersebut dan menyatakan kesiapannya mendukung pembentukan Kopdes Merah Putih di tingkat desa dan kelurahan. Dukungan Pemprov Kepri meliputi penyediaan tenaga pendamping, fasilitasi oleh 35 notaris, dan alokasi anggaran Rp2,25 miliar. Selain itu, insentif sebesar Rp200 juta disiapkan untuk lima koperasi yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.
Potensi maritim dan pariwisata Kepri akan menjadi fokus utama pengembangan koperasi. Dengan 2.408 pulau dan 394 pulau berpenghuni, potensi ini diharapkan menjadi inti bisnis bagi koperasi-koperasi di Kepri. Inisiatif ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat pesisir dan meningkatkan perekonomian daerah.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program ini. Komitmen Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan dukungan penuh, termasuk pendampingan dan insentif, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberdayakan koperasi di Indonesia. Sementara itu, kesiapan Pemprov Kepri dengan menyediakan anggaran, tenaga pendamping, dan fasilitasi notaris menunjukkan komitmen daerah dalam mendukung program ini.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan nelayan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya laut dan pariwisata yang melimpah, Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah.
Pembentukan Kopdes Merah Putih berbasis nelayan di Kepri diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia, khususnya daerah dengan potensi maritim yang besar. Suksesnya program ini akan berdampak positif pada pengurangan angka kemiskinan ekstrem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan. Dengan dukungan dan kolaborasi yang kuat, Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kepri dan Indonesia.
Kesimpulan
Inisiatif pengembangan Kopdes Merah Putih berbasis nelayan di Kepri merupakan langkah strategis dalam mengatasi kemiskinan ekstrem dan memberdayakan masyarakat pesisir. Dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program ini, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.