Ekspor Gula Semut Banyumas ke Hungaria: Desa Langgongsari Sukses Go Internasional
Mendes dan Mendag lepas ekspor 18,5 ton gula semut dari Desa Langgongsari, Banyumas ke Hungaria, menandai kesuksesan program Desa Ekspor dan kontribusi desa terhadap perekonomian nasional.

Pada Kamis, 1 Mei 2024, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor perdana gula semut (gula kelapa kristal) sebanyak 18,5 ton dari Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menuju Hungaria. Ekspor ini bernilai 35.000 dolar AS dan menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi antar kementerian dalam mendorong desa-desa di Indonesia untuk menjadi sentra ekspor.
Pelepasan ekspor ini merupakan wujud nyata dari kerja sama antara Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Perdagangan dalam menciptakan desa-desa ekspor. Kerja sama ini telah ditandatangani beberapa bulan lalu dan didukung penuh oleh Komisi V DPR RI. Ekspor gula semut dari Desa Langgongsari diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian melalui produk unggulan daerah.
Keberhasilan ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Mendes Yandri Susanto optimistis bahwa desa-desa di Indonesia dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui program ekspor komoditas unggulan seperti gula semut. Hal ini sejalan dengan slogan "Bangun Desa, Bangun Indonesia" dan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan oleh Presiden.
Sukses Ekspor Gula Semut: Peran Desa Langgongsari
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, turut memberikan informasi penting bahwa 90 persen kebutuhan gula kelapa kristal dunia dipasok dari Indonesia, dan 80 persen produksi gula kelapa kristal Indonesia berasal dari Banyumas dan sekitarnya. Hal ini menjadikan Banyumas sebagai pusat produksi gula semut dan memiliki potensi ekspor yang sangat besar.
Mendes Yandri Susanto menekankan pentingnya menjaga kualitas dan mutu gula semut agar ekspor ini tidak hanya mengharumkan nama Desa Langgongsari, tetapi juga Indonesia. Ia juga mendorong regenerasi penderes nira kelapa untuk memastikan keberlangsungan industri gula kelapa kristal di masa mendatang.
Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan budi daya kelapa genjah sebagai alternatif tanaman kelapa konvensional yang lebih aman bagi para penderes. Selain itu, pembangunan laboratorium untuk pengujian mutu gula semut sebelum ekspor juga menjadi rencana penting untuk menjamin kualitas produk.
Program Desa Ekspor dan UMKM Bisa Ekspor
Mendag Budi Santoso menjelaskan bahwa pelepasan ekspor gula kelapa kristal ini merupakan realisasi dari program Desa Ekspor, hasil kerja sama antara Kemendag dan Kemendes PDTT. Kemendag telah mengidentifikasi lebih dari 700 desa yang siap ekspor dan sekitar 1.500 desa yang masih dalam tahap persiapan.
Untuk desa yang sudah siap ekspor, Kemendag menyediakan program UMKM Bisa Ekspor yang akan memfasilitasi akses pasar internasional melalui 33 kantor perwakilan Indonesia di luar negeri. Program ini telah menghasilkan transaksi sekitar 51 juta dolar AS (sekitar Rp850 miliar) dari Januari hingga April 2024.
Target peningkatan ekspor sebesar 7,1 persen pada tahun 2025 diharapkan dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Program Desa Ekspor dan UMKM Bisa Ekspor menjadi strategi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor desa.
Selain pelepasan ekspor gula semut, acara tersebut juga dimeriahkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Sekretariat Jenderal Kemendag dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, serta penandatanganan kesepahaman bersama antara Kemendes PDTT dan GP Ansor. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas promosi dan kemitraan usaha bagi pelaku usaha di desa.
Ekspor gula semut dari Desa Langgongsari menjadi bukti nyata bahwa desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada perekonomian nasional. Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama antar kementerian, diharapkan semakin banyak desa-desa di Indonesia yang dapat mengikuti jejak Desa Langgongsari dan menjadi bagian dari program Desa Ekspor.