Wamendag Roro Dukung Penuh Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pandeglang
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, menghadiri peluncuran Musdesus pembentukan Kopdes Merah Putih di Pandeglang, Banten, dan berkomitmen mendukung penuh program tersebut untuk mendorong UMKM naik kelas dan bersaing global.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, secara aktif berpartisipasi dalam Peluncuran Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Kertasana, Pandeglang, Banten, pada Kamis (8/5). Kehadirannya menandai komitmen Kementerian Perdagangan dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia di pasar internasional. Kegiatan ini diawali dengan kunjungan ke Desa Ekspor Ikan Mas Koki dan turut serta dalam program Gerakan Indonesia Menanam, menunjukkan dukungan menyeluruh terhadap pengembangan ekonomi pedesaan.
Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/5), Wamendag Roro menekankan komitmen Kementerian Perdagangan untuk mendukung penuh pencanangan desa ekspor sebagai bagian integral dari program UMKM BISA Ekspor. Program ini dirancang untuk memberdayakan UMKM agar mampu bersaing di kancah global melalui penguatan potensi lokal dan kolaborasi antar sektor. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional melalui sektor UMKM.
Lebih lanjut, Wamendag Roro menyampaikan pentingnya peran Kopdes Merah Putih dalam meningkatkan daya saing UMKM di Desa Kertasana. Dengan adanya koperasi ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat mengakses sumber daya dan pelatihan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka, sehingga mampu menembus pasar ekspor. Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Peluncuran Musdesus dan Dukungan Kementerian Lain
Peluncuran Musdesus Pembentukan Koperasi Desa Provinsi Banten turut dihadiri oleh sejumlah menteri penting Kabinet Indonesia Maju. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memimpin peluncuran tersebut, disaksikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto; Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono; Wakil Menteri Desa PDTT, Ahmad Riza Patria; dan Gubernur Banten, Andra Soni, beserta jajaran bupati di Banten. Kehadiran para menteri ini menunjukkan sinergi antar kementerian dalam mendukung program pengembangan UMKM dan desa ekspor.
Keikutsertaan berbagai kementerian dalam acara ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM. Kerjasama antar kementerian diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan UMKM, mulai dari akses permodalan, pelatihan, hingga pemasaran produk ke pasar internasional. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Partisipasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, menunjukkan keseriusan dalam mendorong kemajuan UMKM. Dukungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya di sektor UMKM. Keberhasilan program ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
Wamendag Roro Esti sendiri, dalam sambutannya pada acara peluncuran tersebut, menyampaikan, "Kami dari Kementerian Perdagangan pasti akan selalu mendukung program ini. Pencanangan desa ekspor ini juga merupakan tujuan kami untuk selalu mendorong para pelaku UMKM, agar mampu bersaing di pasar-pasar global."
Penguatan UMKM dan Desa Ekspor
Program UMKM BISA Ekspor yang dicanangkan pemerintah merupakan strategi untuk mendorong UMKM naik kelas dan mampu bersaing di pasar global. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga pada aspek pemasaran dan akses pasar internasional. Dengan demikian, UMKM diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah kolaborasi lintas sektor. Kerjasama antara Kementerian Perdagangan dengan kementerian dan lembaga lain, serta pemerintah daerah, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Kolaborasi ini akan mempermudah akses UMKM terhadap berbagai sumber daya yang dibutuhkan, seperti permodalan, pelatihan, dan pemasaran.
Desa Kertasana, sebagai salah satu desa yang terpilih menjadi desa ekspor, diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Keberhasilan Desa Kertasana dalam mengembangkan UMKM dan menembus pasar ekspor akan memotivasi desa-desa lain untuk mengikuti jejaknya. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya. Penguatan UMKM dan pengembangan desa ekspor akan menjadi kunci untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan, khususnya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Komitmen pemerintah untuk mendukung program ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang.