Fakta Menarik Banda Aceh: Komitmen Tinggi Wujudkan Kota Layak Anak
Banda Aceh kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam melindungi dan memenuhi hak-hak anak. Apa saja upaya yang dilakukan?

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, menegaskan komitmen kuatnya untuk terus meningkatkan layanan serta sarana dan prasarana yang ramah anak. Pernyataan ini disampaikan setelah Banda Aceh kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) peringkat madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI. Prestasi ini menjadi bukti nyata dedikasi pemerintah kota dalam mewujudkan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN RI, Ratu Isyana Bagoes Oka. Acara penganugerahan KLA 2025 berlangsung pada Jumat malam (8/8) di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta. Keberhasilan ini menandai pengakuan atas upaya berkelanjutan Pemko Banda Aceh dalam memenuhi hak-hak dasar anak.
Illiza Sa'aduddin Djamal menyatakan bahwa evaluasi kelembagaan akan terus dilakukan secara berkala. Selain itu, pemerintah kota juga berencana untuk menambah jumlah desa ramah anak di seluruh wilayah Banda Aceh. Langkah-langkah ini diambil dengan harapan ibu kota Provinsi Aceh tersebut benar-benar dapat menjadi kota yang sepenuhnya layak bagi anak-anak.
Perjalanan Panjang Banda Aceh Menuju Kota Layak Anak
Banda Aceh telah menunjukkan konsistensi luar biasa dalam meraih penghargaan Kota Layak Anak selama delapan tahun berturut-turut. Perjalanan ini dimulai dengan peringkat pratama pada tahun 2017 dan 2018. Ini menunjukkan fondasi awal yang kuat dalam upaya perlindungan anak di kota tersebut.
Selanjutnya, Banda Aceh berhasil meningkatkan peringkatnya menjadi madya pada periode 2019 hingga 2021. Peningkatan ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam implementasi berbagai program dan kebijakan. Pada tahun 2022 dan 2023, kota ini bahkan mencapai penghargaan tingkat nindya, menandakan capaian yang lebih tinggi.
Proses penilaian untuk penghargaan Kota Layak Anak 2025 ini sangat komprehensif dan memakan waktu hampir satu setengah tahun. Penilaian melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Hal ini menegaskan bahwa penghargaan yang diterima Banda Aceh didasarkan pada evaluasi menyeluruh dan objektif.
Inisiatif Komprehensif untuk Kesejahteraan Anak
Wali Kota Illiza menjelaskan bahwa mewujudkan Kota Layak Anak dilakukan melalui penyiapan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu contoh konkret adalah penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) yang berfungsi sebagai tempat bermain anak. RTH ini juga menjadi area berkumpul yang nyaman bagi keluarga, mendukung interaksi sosial dan aktivitas fisik anak.
Selain itu, aspek keorganisasian dan kolaborasi lintas sektor juga menjadi fokus utama. Pemerintah kota aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Seluruh upaya ini diarahkan untuk mendukung berbagai kegiatan dan kepentingan anak-anak di Banda Aceh.
Komitmen lain yang ditekankan adalah mewujudkan sekolah ramah anak di seluruh wilayah Banda Aceh. Inisiatif ini bertujuan untuk menurunkan tingkat bullying yang masih meresahkan. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif, diharapkan kreativitas anak tetap dapat berkembang tanpa hambatan.
Di bidang kesehatan, Pemko Banda Aceh meluncurkan program inovatif bernama Dokter Saweu Sikula. Program ini melibatkan dokter anak yang secara rutin mengunjungi sekolah-sekolah. Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP, memastikan kesehatan anak-anak terjaga secara optimal.