Mataram Berkomitmen Wujudkan Kota Layak Anak 2030: Jamin Hak dan Perlindungan Anak
Pemkot Mataram berkomitmen penuh menjadikan Mataram sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada 2030 dengan memastikan terpenuhinya hak-hak anak dan perlindungan mereka dari kekerasan serta penelantaran.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan komitmennya untuk menjadikan Mataram sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada tahun 2030. Komitmen ini diwujudkan dengan menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan dan penelantaran. Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, menekankan bahwa KLA bukan hanya sekadar predikat, melainkan komitmen nyata untuk masa depan anak-anak Mataram.
Pernyataan komitmen ini disampaikan setelah dilakukan evaluasi kegiatan verifikasi lapangan secara hibrid dalam rangka evaluasi penyelenggaraan KLA oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI. Evaluasi ini merupakan langkah penting dalam upaya Kota Mataram untuk mencapai target KLA kategori Nindya pada tahun 2025, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Perda Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2023. Pemkot Mataram tidak hanya mengejar predikat KLA Pratama, Madya, atau Nindya, tetapi membangun fondasi kuat untuk masa depan kota dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Salah satu misi besar dalam mewujudkan visi Kota Mataram HARUM (Harmoni, Aman, Ramah, Unggul, dan Mandiri) adalah menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Wakil Wali Kota menekankan pentingnya masa kanak-kanak sebagai fondasi misi tersebut, karena masa kanak-kanak adalah masa bermain, belajar, dan penuh kasih sayang. Pemenuhan hak dan perlindungan anak menjadi fondasi penting bagi masa depan bangsa, mengingat jumlah anak di Kota Mataram mencapai 93.000 jiwa atau sekitar 20,13 persen dari total penduduk (data Disdukcapil Kota Mataram 2024).
Langkah Nyata Menuju Kota Layak Anak
Pemkot Mataram menyadari pentingnya perhatian terhadap isu anak sebagai prioritas bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Wakil Wali Kota Mujiburrahman menyatakan bahwa upaya evaluasi KLA yang dilakukan merupakan langkah sistematis dan terukur untuk mencapai target KLA kategori Nindya tahun 2025. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk melindungi anak-anak sebagai aset bangsa yang tak ternilai harganya. Anak-anak berhak tumbuh dengan cinta, perlindungan, dan ruang yang aman, jauh dari konflik, kekerasan, dan penelantaran, terutama dalam keluarga dan lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa "Perlu diingat KLA bukan sekadar status atau predikat, melainkan bentuk komitmen nyata pemerintah daerah dalam menjamin terpenuhinya hak-hak anak, serta perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan penelantaran." Beliau juga menambahkan bahwa "Usia anak jadi fondasi dari misi tersebut", menekankan pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan anak sebagai dasar pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
Komitmen ini juga sejalan dengan upaya menciptakan lingkungan yang ramah anak, memberikan akses pendidikan yang berkualitas, serta memastikan kesehatan dan kesejahteraan anak terpenuhi. Dengan demikian, Pemkot Mataram berharap dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Dukungan Masyarakat Sangat Penting
Keberhasilan mewujudkan Mataram sebagai Kota Layak Anak tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan aktif dari seluruh elemen masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap anak sangat penting. Pentingnya peran keluarga dalam memberikan kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan yang baik kepada anak juga menjadi faktor kunci.
Selain itu, peran lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat sipil juga sangat dibutuhkan dalam mendukung program-program Pemkot Mataram dalam mewujudkan Kota Layak Anak. Kerjasama dan sinergi yang kuat antar berbagai pihak akan mempercepat terwujudnya Mataram sebagai kota yang ramah dan melindungi anak-anaknya.
Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Mataram dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mewujudkan Kota Layak Anak, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
"Karena itulah pemenuhan hak dan perlindungan terhadap anak menjadi fondasi penting bagi masa depan bangsa," tegas Wakil Wali Kota Mataram.
"Angka tersebut menunjukkan bahwa perhatian terhadap isu anak harus menjadi prioritas bersama, baik pemerintah maupun masyarakat," tambahnya.
"Mari kita jaga mereka, jangan biarkan anak-anak menjadi korban konflik, apalagi di dalam keluarga atau lingkungan sekitar," ajak Wakil Wali Kota Mataram.