Fakta Menarik: Pemprov Sulsel Gelar Gerakan Pangan Murah di 24 Daerah Sepanjang Agustus 2025
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 24 kabupaten/kota sepanjang Agustus 2025. Apa tujuan dan dampaknya bagi masyarakat?

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi warganya. Melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang), Pemprov Sulsel berkolaborasi dengan Perum Bulog Wilayah Sulsel dan Sulbar untuk menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak. Program ini akan berlangsung di seluruh 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan sepanjang bulan Agustus 2025.
Inisiatif strategis ini bertujuan utama untuk menjaga pasokan dan keterjangkauan harga pangan pokok di tengah dinamika pasar yang seringkali berfluktuasi. GPM diharapkan dapat menjadi intervensi efektif yang melindungi daya beli masyarakat. Selain itu, program ini juga berperan penting dalam menahan potensi gejolak harga komoditas esensial.
Pelaksanaan GPM telah dimulai di Makassar pada 1-2 Agustus di halaman TVRI Sulsel. Setelah itu, kegiatan akan berlanjut ke 13 kecamatan di Makassar mulai tanggal 6 hingga 28 Agustus 2025. Sinergi multipihak menjadi kunci keberhasilan program pangan murah berskala besar ini.
Tujuan dan Mekanisme Gerakan Pangan Murah
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, M. Ilyas, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini merupakan upaya konkret pemerintah daerah. Tujuannya adalah memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau. Sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, Bulog, dan pelaku usaha pangan menjadi elemen krusial dalam mencapai target tersebut.
Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bulog Sulsel-Sulbar, Suarsi, menegaskan peran vital Bulog dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Bulog secara aktif melakukan intervensi pasar, khususnya dalam penyediaan dan distribusi komoditas utama. Intervensi ini dilakukan untuk menahan gejolak harga yang berpotensi membebani masyarakat luas.
Dalam pelaksanaannya, Bulog menyalurkan berbagai komoditas pangan strategis di bawah harga pasar ke titik-titik GPM. Komoditas yang tersedia meliputi:
- Beras SPHP
- Minyak goreng
- Gula pasir
- Telur ayam
- Cabai
- Bawang
- Sayuran segar
- Produk olahan lainnya
Layanan GPM dirancang secara sistematis untuk memudahkan masyarakat. Prosesnya meliputi pengambilan nomor antrean, pengisian daftar belanja, pembayaran, hingga pengambilan barang. Hal ini memastikan kelancaran dan efisiensi dalam setiap transaksi.
Sinergi Multisektor dan Dampak Positif
Komitmen Pemprov Sulsel dalam menjamin ketersediaan pangan telah terbukti dengan capaian signifikan pada tahun 2024. Sepanjang tahun tersebut, Pemprov Sulsel telah menggelar hampir 600 titik Gerakan Pangan Murah di berbagai daerah. Angka ini menunjukkan skala intervensi yang luas dan konsisten dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Pelaksanaan GPM melibatkan berbagai pihak yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Selain itu, kelompok wanita tani, pelaku UMKM pangan, distributor lokal, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait turut serta. Kolaborasi multipihak ini mencerminkan pendekatan komprehensif dalam upaya pengendalian inflasi daerah, terutama menjelang momentum penting seperti Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.
Sinergi yang kuat antarinstansi dan elemen masyarakat ini menjadi pilar utama keberhasilan GPM. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyediaan pangan murah. Lebih dari itu, GPM juga menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah dan meningkatkan daya beli masyarakat secara berkelanjutan.