Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2024: Perpaduan Budaya dan Maritim Bitung Masuk KEN
Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) di Bitung, Sulawesi Utara, kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, menampilkan keindahan bahari, budaya lokal, dan wisata kuliner unik Kota Bitung.

Kota Bitung, Sulawesi Utara kembali menjadi sorotan dunia pariwisata. Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL), sebuah perayaan unik yang memadukan keindahan maritim dan kekayaan budaya lokal, resmi masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024. Ini merupakan tahun kelima FPSL masuk dalam agenda KEN, sebuah bukti nyata atas daya tarik dan konsistensi festival ini dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.
Kekayaan Maritim dan Budaya Bitung
Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, menyatakan bahwa FPSL merupakan perwujudan nyata kekayaan maritim dan budaya Kota Bitung. Festival ini menyuguhkan beragam atraksi ikonik yang memikat hati para pengunjung. Mulai dari parade perahu hias yang meriah, hingga pertunjukan seni tradisional yang memukau, FPSL menawarkan pengalaman budaya yang autentik.
Dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan FPSL. Festival ini telah menjadi magnet wisata unggulan di Sulawesi Utara, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menyaksikan keindahan Selat Lembeh dan kekayaan budayanya.
Lebih dari Sekadar Festival
FPSL bukanlah sekadar festival tahunan biasa. Festival ini diselenggarakan untuk menyoroti keindahan Selat Lembeh, yang terkenal akan keanekaragaman hayati bawah lautnya yang menakjubkan. Berbagai kegiatan menarik disiapkan untuk memanjakan para pengunjung, mulai dari lomba perahu hias yang kreatif dan penuh warna, kompetisi fotografi bawah air yang menantang, hingga pameran produk lokal yang menampilkan kerajinan tangan dan hasil bumi khas Bitung.
Selain itu, FPSL juga menawarkan kesempatan untuk menikmati pertunjukan seni budaya yang beragam. Pengunjung dapat menyaksikan tarian tradisional, musik daerah, dan berbagai seni pertunjukan lainnya yang menampilkan kekayaan budaya Kota Bitung. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata bahari dan budaya lokal Bitung secara berkesinambungan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Kuliner Khas Bitung: Sensasi Cita Rasa Laut
Salah satu daya tarik utama FPSL adalah wisata kulinernya. Pengunjung dapat menikmati beragam hidangan laut segar yang diolah dengan cita rasa khas Kota Bitung. Salah satu menu andalan yang wajib dicoba adalah sashimi tuna ala Bitung, yang terkenal dengan kelezatannya yang tiada tara. Pengunjung juga berkesempatan untuk menyaksikan langsung ritual potong tuna, sebuah tradisi turun-temurun masyarakat Kota Bitung yang menambah nilai budaya pada pengalaman kuliner ini.
Dengan beragam atraksi dan kegiatan yang ditawarkan, FPSL bukan hanya sekadar festival, tetapi juga sebuah pengalaman budaya dan wisata yang tak terlupakan. Festival ini berhasil memadukan keindahan alam bawah laut Selat Lembeh dengan kekayaan budaya lokal Kota Bitung, menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan Indonesia yang sesungguhnya.
Sukses Berkelanjutan FPSL
Keberhasilan FPSL selama lima tahun berturut-turut masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan masyarakat Bitung dalam mengembangkan sektor pariwisata. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, FPSL diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu festival unggulan di Indonesia, serta berkontribusi pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Bitung.
Ke depan, FPSL diharapkan dapat terus berinovasi dan menghadirkan atraksi-atraksi baru yang lebih menarik dan berkesan bagi para pengunjung. Dengan begitu, FPSL akan tetap menjadi magnet wisata unggulan di Sulawesi Utara dan Indonesia, serta terus mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia ke kancah internasional.