Gali Potensi Delapan Kabupaten, Pemprov Papua Pegunungan Optimalkan Ekonomi Kreatif Generasi Muda
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan serius menggenjot sektor ekonomi kreatif di delapan kabupaten, memberdayakan generasi muda demi peningkatan ekonomi daerah.

Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disporaparekraf) tengah gencar mengoptimalkan potensi generasi muda. Fokus utama adalah pengembangan sektor ekonomi kreatif di delapan kabupaten wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan.
Inisiatif strategis ini merupakan bagian integral dari visi dan misi Gubernur serta Wakil Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo-Ones Pahabol. Mereka berkomitmen penuh untuk menggalakkan ekonomi kreatif di seluruh wilayah. Tujuannya adalah menciptakan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.
Kepala Disporaparekraf Papua Pegunungan, Timotius Matuan, menjelaskan bahwa upaya ini bertujuan agar pemuda-pemudi mampu mengelola potensi daerah. Dengan demikian, kekayaan lokal dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.
Visi Pembangunan Ekonomi Berbasis Kreativitas
Timotius Matuan menegaskan bahwa ekonomi kreatif memiliki peran krusial dalam mendongkrak perekonomian daerah. Berbagai potensi di delapan kabupaten Papua Pegunungan menjadi landasan utama pengembangan ini. Sektor ini dianggap sebagai mesin penggerak kesejahteraan masyarakat.
Matuan mendorong generasi muda yang memiliki keahlian di bidang ukiran, merajut noken, atau pengolahan kopi berkelanjutan untuk terus mengembangkan bakat mereka. Dinas terkait siap memberikan dukungan penuh. Bantuan akan diberikan baik dalam bentuk pelatihan maupun alokasi anggaran.
Pemerintah provinsi bertekad untuk memberdayakan masyarakat asli Papua melalui program-program ekonomi kreatif. Kolaborasi erat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis di setiap kabupaten menjadi kunci keberhasilan. Tujuannya adalah memastikan program ini menyentuh lapisan masyarakat paling bawah.
Dukungan Konkret dan Alokasi Anggaran
Dalam upaya mendorong pelaku ekonomi kreatif, Disporaparekraf Papua Pegunungan menyediakan berbagai bentuk bantuan. Salah satunya adalah pemberian modal usaha bagi kelompok binaan. Setiap kelompok dapat menerima alokasi dana hingga Rp50 juta.
Fokus pengembangan ekonomi kreatif mencakup berbagai komoditas dan kerajinan lokal. Contohnya adalah kopi, madu, pembuatan noken, dan batik. Program ini dirancang untuk memastikan keberlanjutan usaha para pelaku.
Matuan menjelaskan bahwa evaluasi berkala akan dilakukan terhadap kelompok penerima bantuan. Jika suatu kelompok tidak menunjukkan peningkatan usaha, bantuan akan dialihkan kepada pelaku lain pada tahun berikutnya. Ini menjamin efektivitas penggunaan anggaran.
Untuk tahun ini, total anggaran yang disiapkan untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif di delapan kabupaten mencapai kurang lebih Rp3 miliar. Angka ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam investasi pada sektor ini. Dana tersebut diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekraf.
Tantangan dan Kolaborasi Masa Depan
Meskipun program telah berjalan, Matuan mengakui adanya tantangan dalam pengawasan pelaku ekonomi kreatif. Di Jayawijaya, jumlah pelaku binaan yang teratur dan jelas keberadaannya mencapai puluhan. Namun, di tujuh kabupaten lain, pengontrolan masih kurang optimal.
Oleh karena itu, evaluasi dan monitoring yang lebih intensif akan dilakukan ke depan. Tujuannya adalah memastikan semua pelaku ekonomi kreatif di delapan kabupaten terakomodasi dengan baik. Ini juga untuk menjamin distribusi bantuan yang merata dan tepat sasaran.
Ke depan, Disporaparekraf Papua Pegunungan berencana untuk berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Papua Pegunungan. Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memperluas jangkauan program dan meningkatkan kualitas pelatihan.