Gubernur Kalsel Luncurkan Identitas Kependudukan Digital: Transformasi Layanan Publik di Hari Jadi ke-75 Provinsi
Gubernur Kalsel resmi meluncurkan Identitas Kependudukan Digital (IKD), sebuah langkah maju untuk memudahkan masyarakat mengakses dokumen kependudukan secara praktis dan aman. Bagaimana dampaknya bagi warga?

Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, secara resmi meluncurkan program Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Banjarbaru. Inisiatif ini dilaksanakan bertepatan dengan rangkaian Hari Jadi ke-75 Provinsi Kalsel yang mengusung tema "Merangkul Semua Provinsi Kalimantan Selatan". Peluncuran ini bertujuan utama untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai dokumen kependudukan.
Langkah strategis ini ditegaskan oleh Gubernur Muhidin sebagai upaya krusial menuju modernisasi layanan publik. Dengan adanya IKD, warga dapat mengakses data kependudukan mereka melalui perangkat digital. Hal ini menjamin proses yang lebih praktis, aman, serta selaras dengan perkembangan teknologi terkini.
Peluncuran IKD juga menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Kalsel dalam mendukung agenda digitalisasi nasional. Khususnya, fokus utama terletak pada sektor administrasi kependudukan. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta kualitas pelayanan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Era Baru Akses Dokumen Kependudukan dengan IKD
Gubernur Muhidin menekankan bahwa penerapan Identitas Kependudukan Digital merupakan terobosan signifikan. Masyarakat kini tidak perlu lagi bergantung pada dokumen fisik semata. Aksesibilitas melalui perangkat digital menjanjikan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya, sekaligus meningkatkan keamanan data pribadi.
Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi. Provinsi Kalsel berupaya menjadi pelopor dalam implementasi administrasi kependudukan berbasis digital. Ini adalah langkah progresif yang mengukuhkan posisi Kalsel dalam transformasi layanan publik.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Kalsel, Thaufik Hidayat, turut menyoroti arti penting momen ini. Ia menyatakan bahwa peluncuran IKD oleh Gubernur adalah awal penguatan implementasi di seluruh kabupaten dan kota. Ini menandakan dimulainya perekaman identitas kependudukan digital secara aktif dan masif di Kalsel.
Mengejar Target Nasional dan Tantangan Sosialisasi IKD
Pemerintah pusat telah menetapkan target pencapaian perekaman Identitas Kependudukan Digital sebesar 30 persen. Peluncuran IKD oleh Gubernur Muhidin diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan angka perekaman dokumen kependudukan di Kalsel. Ini adalah upaya kolektif untuk mencapai target ambisius tersebut.
Thaufik Hidayat mengakui bahwa capaian perekaman IKD di Kalimantan Selatan saat ini masih berada di angka sekitar 7 persen. Angka ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut. Oleh karena itu, Disdukcapil Provinsi Kalsel bersama dinas terkait di tingkat kabupaten/kota akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat luas.
Sosialisasi menjadi kunci utama untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga. Thaufik menambahkan bahwa antusiasme masyarakat Kalsel untuk beralih dari KTP fisik ke identitas digital terus tumbuh. Hal ini menjadi modal penting bagi peningkatan capaian di masa mendatang, menunjukkan potensi besar adopsi IKD.
Komitmen Berkelanjutan untuk Pelayanan Publik Optimal
Peluncuran Identitas Kependudukan Digital diharapkan menjadi bukti nyata komitmen Provinsi Kalsel. Dorongan kuat diberikan kepada pemerintah kabupaten/kota agar lebih serius dalam memperluas implementasi program ini. Kolaborasi antarwilayah sangat penting untuk memastikan keberhasilan menyeluruh.
IKD menawarkan berbagai kemudahan akses layanan kependudukan yang aman dan efisien. Sistem ini dirancang sejalan dengan perkembangan teknologi digital yang pesat. Dengan demikian, IKD mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik secara signifikan bagi seluruh masyarakat Kalsel.
Inisiatif ini tidak hanya sekadar perubahan teknis, namun juga merupakan perwujudan dari visi pemerintah daerah. Visi tersebut adalah menyediakan layanan yang responsif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Keberlanjutan program IKD akan menjadi tolok ukur keberhasilan transformasi digital di Kalimantan Selatan.