Harga Daging Sapi di Cianjur Melonjak Jelang Puasa, Sentuh Rp130.000 per Kg
Jelang bulan puasa, harga daging sapi di Cianjur, Jawa Barat, mengalami kenaikan signifikan hingga Rp130.000 per kilogram akibat tingginya permintaan, sementara pemerintah daerah berupaya mengendalikan harga melalui operasi pasar.

Harga daging sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kenaikan signifikan menjelang bulan puasa. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan daging, terutama di sejumlah pasar tradisional di Cianjur. Pemerintah daerah setempat telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan berbagai upaya guna mengendalikan harga dan menstabilkan pasokan.
Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur mencatat harga daging sapi saat ini mencapai Rp130.000 per kilogram. Kenaikan ini terjadi beberapa waktu sebelum bulan puasa Ramadan, sebuah tren yang kerap terjadi setiap tahunnya. Kepala UPTD Pasar Muka Ramayana, Santi Harmila, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai program untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok, termasuk operasi pasar dan pasar murah.
"Berbagai program sudah disiapkan menjelang masuknya bulan puasa guna menekan melonjaknya harga kebutuhan pangan termasuk daging yang sudah mengalami kenaikan karena tingginya permintaan," ungkap Santi Harmila dalam keterangannya di Cianjur, Kamis (20/2).
Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Puasa
Pemerintah Kabupaten Cianjur menyadari potensi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang bulan puasa dan Lebaran. Oleh karena itu, berbagai langkah antisipatif telah dan akan terus dilakukan. Operasi pasar dan pasar murah menjadi salah satu strategi utama untuk menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan pasokan di pasaran.
Santi Harmila menambahkan bahwa kenaikan harga daging sapi diperkirakan akan berlanjut hingga satu minggu setelah bulan puasa dimulai. Setelah periode tersebut, harga diharapkan akan kembali normal. Namun, sejarah menunjukkan bahwa kenaikan harga biasanya kembali terjadi satu minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Harapan kami setelah masuk bulan puasa harga kembali stabil, namun kami akan terus mengawasi serta melakukan koordinasi dengan dinas untuk melakukan sidak guna memastikan harga kebutuhan pangan selama puasa," tambahnya.
Kenaikan Harga Terfokus pada Daging Sapi
Penting untuk dicatat bahwa kenaikan harga saat ini hanya terjadi pada daging sapi. Komoditas lain seperti daging ayam masih relatif stabil, dengan harga berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga sayur mayur dan kebutuhan pangan lainnya yang masih tergolong normal.
Pedagang daging sapi di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur juga turut memberikan keterangan mengenai kenaikan harga ini. Mereka mengamini bahwa kenaikan harga merupakan hal yang lumrah menjelang bulan puasa, dan berharap harga tidak akan melonjak terlalu tinggi.
"Saat ini kenaikan baru Rp5.000 per kilogram dari Rp125 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram, perkiraan kami menjelang puasa kenaikan tidak akan melambung berkisar antara Rp140 ribu sampai Rp150 ribu," ungkap Iwan Setiawan (49), seorang pedagang daging sapi.
Dampak Kenaikan Harga terhadap Pedagang
Para pedagang daging berharap pemerintah dapat membantu menstabilkan harga agar penjualan mereka tidak terdampak negatif. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa lonjakan harga yang signifikan dapat menyebabkan penurunan penjualan. Oleh karena itu, dukungan pemerintah melalui berbagai program sangat diharapkan.
Mereka khawatir jika harga daging sapi terus melambung tinggi, hal ini dapat mengurangi daya beli masyarakat dan berdampak pada pendapatan mereka. Stabilitas harga menjadi kunci keberlangsungan usaha para pedagang daging sapi di Cianjur.
Secara keseluruhan, situasi ini menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama menjelang momen-momen penting seperti bulan puasa dan Lebaran. Upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dengan harga yang terjangkau.