Harga Tiket Bus Antar Provinsi di Palembang Naik 40 Persen Jelang Lebaran
Lonjakan permintaan penumpang mudik Lebaran 2025 menyebabkan harga tiket bus antar provinsi di Palembang naik hingga 40 persen, dengan rute Palembang-Surabaya mengalami kenaikan signifikan.

Kenaikan harga tiket bus antar provinsi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi sorotan jelang Lebaran 2025. Lonjakan permintaan penumpang yang hendak mudik telah mendorong kenaikan harga hingga 40 persen dibandingkan hari biasa, terutama sejak H-7 Lebaran. Hal ini berdampak pada biaya perjalanan yang harus dikeluarkan oleh para pemudik.
Berdasarkan keterangan Reno, salah satu admin PO Bus di Palembang, kenaikan harga ini cukup signifikan. Sebagai contoh, tiket bus dari Palembang ke Surabaya yang biasanya dihargai sekitar Rp700.000, kini melonjak hingga Rp1.125.000. Kenaikan ini tentu saja memberikan beban tambahan bagi para pemudik yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Meskipun terjadi kenaikan harga yang cukup drastis, antusiasme masyarakat untuk mudik tetap tinggi. Reno menyebutkan bahwa jumlah penumpang masih serupa dengan tahun sebelumnya, mencapai sekitar 200 orang per hari selama periode mudik. Namun, diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran, dengan jumlah penumpang yang sedikit berkurang menjadi sekitar 150 orang per hari.
Kenaikan Harga dan Pengalaman Pemudik
Salah satu pemudik, Dulamain, menceritakan pengalamannya membeli tiket bus Palembang-Surabaya seharga Rp1.125.000. Ia mengaku tidak menyadari adanya kenaikan harga tiket tersebut dan menganggap harga tersebut sama seperti tahun lalu. "Tahun kemarin harganya sama dengan tahun ini, kami mudik ke Surabaya, tapi memang saya pernah mendengar kalau hari biasanya memang Rp750.000-an," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa informasi mengenai kenaikan harga belum sepenuhnya tersampaikan kepada seluruh calon penumpang.
Kenaikan harga tiket tidak hanya terjadi pada rute antar provinsi. Rute antar kota dalam provinsi, seperti Palembang-Pagaralam, juga mengalami kenaikan. Untuk kelas ekonomi, harga tiket yang biasanya Rp80.000 kini naik menjadi Rp100.000 menjelang Lebaran. Kenaikan ini menunjukkan bahwa dampak lonjakan permintaan penumpang mudik dirasakan secara menyeluruh, baik untuk rute jarak jauh maupun jarak dekat.
Meskipun harga tiket mengalami kenaikan yang cukup signifikan, animo masyarakat untuk mudik tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman tetap menjadi prioritas utama bagi banyak orang, meskipun harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.
Dampak Kenaikan Harga Tiket Bus
Kenaikan harga tiket bus ini tentu berdampak pada sejumlah hal. Bagi para pemudik, kenaikan ini menambah beban biaya perjalanan. Bagi PO Bus, kenaikan harga dapat meningkatkan pendapatan, namun juga berpotensi menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pemerintah daerah perlu memperhatikan dampak kenaikan harga ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan menjaga stabilitas harga tiket.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait kenaikan harga tiket bus ini:
- Kenaikan harga tiket bus antar provinsi di Palembang mencapai 40 persen.
- Rute Palembang-Surabaya mengalami kenaikan harga yang paling signifikan.
- Antusiasme pemudik tetap tinggi meskipun harga tiket naik.
- Pemerintah perlu memperhatikan dampak kenaikan harga ini terhadap masyarakat.
Diharapkan pemerintah daerah dapat melakukan pengawasan terhadap harga tiket bus agar tidak terjadi penyalahgunaan dan memastikan harga tiket tetap terjangkau bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Selain itu, perlu adanya sosialisasi yang lebih efektif mengenai kenaikan harga tiket agar masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.