Harimau Sumatera Cacat Kaki Dievakuasi ke TMSBK Bukittinggi
BKSDA Sumbar mengevakuasi harimau Sumatera cacat kaki dari Agam ke TMSBK Bukittinggi untuk observasi dan potensi menjadi indukan.

Pada Rabu, 12 Maret 2024, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berhasil mengevakuasi seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terjebak di Taruyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Evakuasi harimau tersebut dilakukan menuju Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) di Kota Bukittinggi. Proses evakuasi melibatkan berbagai pihak, termasuk Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) dari beberapa daerah sekitar dan Polsek Matur.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri, menjelaskan bahwa harimau tersebut akan menjalani observasi di TMSBK Bukittinggi. Tujuannya adalah untuk memantau kondisi kesehatan dan kemampuan berburu harimau tersebut sebelum dikembalikan ke habitat aslinya. Proses observasi diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
Kondisi harimau tersebut cukup memprihatinkan karena mengalami cacat pada kaki kiri depan. Cacat ini berdampak pada kemampuan berburunya, sehingga harimau tersebut cenderung mencari makan di sekitar pemukiman penduduk. Hal ini menjadi perhatian serius bagi BKSDA Sumbar untuk memastikan kelangsungan hidup satwa dilindungi tersebut.
Harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi
Setelah dievakuasi, harimau Sumatera tersebut akan menjalani masa observasi di TMSBK Bukittinggi. Menurut Antonius Vevri, kemampuan berburu harimau tersebut akan terus dipantau. Jika nantinya harimau tersebut terbukti kesulitan untuk berburu di alam liar, maka ia akan dititipkan di TMSBK Bukittinggi sebagai indukan.
Saat ini, TMSBK Bukittinggi telah memiliki delapan ekor harimau Sumatera; empat jantan dan empat betina. Namun, menurut Kepala Bidang Daya Tarik Wisata Kawasan Konservasi Dinas Pariwisata Bukittinggi, Silfi Rawane Ria Putri, jumlah indukan betina masih kurang ideal karena adanya perkawinan sedarah di antara harimau yang ada. Oleh karena itu, kehadiran harimau betina baru ini diharapkan dapat membantu program konservasi harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi.
TMSBK Bukittinggi sangat membutuhkan tambahan harimau betina untuk menjaga keberlangsungan populasi dan mencegah perkawinan sedarah. Dengan adanya harimau Sumatera yang dievakuasi ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan populasi dan keberhasilan program konservasi harimau Sumatera di sana.
Keberadaan harimau Sumatera yang dievakuasi ini menjadi bukti pentingnya upaya konservasi satwa langka ini. Kerjasama antara BKSDA Sumbar, masyarakat setempat, dan TMSBK Bukittinggi menunjukkan komitmen bersama dalam melindungi harimau Sumatera dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia.
Kondisi Harimau:
- Cacat kaki kiri depan
- Kesulitan berburu
- Mencari makan di sekitar pemukiman
Populasi Harimau di TMSBK Bukittinggi:
- Total: 8 ekor
- Jantan: 4 ekor
- Betina: 4 ekor
Ke depannya, BKSDA Sumbar akan terus memantau perkembangan harimau Sumatera ini dan melakukan upaya konservasi yang lebih intensif untuk menjaga kelestarian spesies tersebut.