Hujan Ekstrem Guyur Batam: BMKG Ungkap Penyebab dan Imbau Kewaspadaan
BMKG Batam sebut hujan lebat Senin sore kemarin tergolong ekstrem dengan curah hujan mencapai 88 mm per jam, akibat konvergensi massa udara dan aktifnya Rossby Ekuatorial, warga diimbau waspada.

Hujan lebat ekstrem mengguyur Kota Batam pada Senin petang, 05 Mei 2024, sekitar pukul 15.30 WIB hingga 16.30 WIB. BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengonfirmasi kejadian ini, menyebut curah hujan mencapai 88 milimeter (mm) per jam, jauh di atas kategori hujan lebat. Peristiwa ini mengakibatkan genangan air di sejumlah ruas jalan utama Batam, seperti di Simpang Kepri Mall, Sekupang, dan Batam Center, serta angin kencang di Batu Aji. Prakirawan BMKG, Debora, menjelaskan penyebab dan dampak dari hujan ekstrem tersebut serta imbauan kepada masyarakat.
Menurut Debora, "Benar, hujan yang melanda Kota Batam termasuk dalam kategori ekstrem." Intensitas hujan yang sangat tinggi tersebut diklasifikasikan sebagai hujan sangat lebat oleh BMKG, karena melebihi 21 mm per jam atau lebih dari 101 mm per hari. BMKG menjelaskan bahwa hujan ekstrem ini disebabkan oleh pertemuan massa udara (konvergensi) di sekitar wilayah Kepulauan Riau (Kepri), ditambah dengan aktifnya Rossby Ekuatorial yang mendukung terbentuknya awan konvektif (CB) penyebab hujan intensitas tinggi.
Meskipun hujan ekstrem telah mereda, dampaknya masih terlihat hingga berita ini diturunkan. Genangan air masih ada di beberapa titik, misalnya di Simpang Kepri Mall menuju Gedung Habibie, dengan material pasir yang menutupi sebagian jalan sepanjang 500 meter. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan terus memantau informasi cuaca melalui kanal resmi seperti aplikasi InfoBMKG.
Analisa BMKG Terhadap Hujan Ekstrem di Batam
BMKG menjelaskan klasifikasi curah hujan sebagai berikut: hujan ringan (1-5 mm/jam atau 5-20 mm/hari), hujan sedang (6-10 mm/jam atau 21-50 mm/hari), hujan lebat (11-20 mm/jam atau 51-100 mm/hari), dan hujan sangat lebat (>21 mm/jam atau >101 mm/hari). Hujan di Batam jauh melampaui kategori hujan lebat, masuk dalam kategori ekstrem.
Konvergensi massa udara di sekitar Kepri dan aktifnya Rossby Ekuatorial menjadi faktor utama penyebab hujan ekstrem ini. Kedua faktor tersebut menciptakan kondisi atmosfer yang sangat mendukung terbentuknya awan konvektif (CB) yang menghasilkan hujan dengan intensitas sangat lebat. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini sebelumnya terkait potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kepri, termasuk Batam.
Meskipun hujan ekstrem telah mereda, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan. Genangan air dan material pasir di beberapa ruas jalan juga memerlukan perhatian khusus bagi pengendara. Penting untuk selalu mengikuti informasi cuaca terkini dari sumber resmi untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem selanjutnya.
Imbauan dan Kesiapsiagaan Menghadapi Cuaca Ekstrem
Menghadapi potensi cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga. Penting untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG, seperti aplikasi InfoBMKG. Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem.
Selain itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi sekitar dan menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Jika terpaksa harus keluar rumah, pastikan untuk menggunakan perlengkapan pelindung yang memadai. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana alam seperti hujan ekstrem ini.
Kejadian hujan ekstrem di Batam ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap perubahan iklim dan potensi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, kita dapat meminimalisir dampak negatif dan melindungi diri dari potensi bahaya.
Masyarakat juga diharapkan untuk melaporkan jika terjadi kerusakan atau dampak signifikan akibat hujan ekstrem tersebut kepada pihak berwenang agar dapat segera ditangani.