Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

IHSG Anjlok 9%, Ikuti Pelemahan Bursa Global Akibat Kebijakan Tarif AS
IHSG Anjlok 9%, Ikuti Pelemahan Bursa Global Akibat Kebijakan Tarif AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pagi ini, mengikuti pelemahan bursa global yang dipicu kebijakan tarif impor Amerika Serikat, memicu kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi.

#planetantara
IHSG Diprediksi Variatif: Tensi Perdagangan Global Jadi Sorotan
IHSG Diprediksi Variatif: Tensi Perdagangan Global Jadi Sorotan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif seiring meningkatnya tensi perang dagang global dan kebijakan tarif agresif Amerika Serikat.

#planetantara
Pelaku Pasar Modal Menanti Hasil Negosiasi Tarif RI-AS di Tengah Tekanan Global
Pelaku Pasar Modal Menanti Hasil Negosiasi Tarif RI-AS di Tengah Tekanan Global

Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, mengungkapkan bahwa pelaku pasar modal Indonesia tengah menunggu hasil negosiasi tarif dengan AS, yang berdampak signifikan pada IHSG dan pasar global.

#planetantara
IHSG Diprediksi Melemah: Bursa Asia dan Global Tertekan
IHSG Diprediksi Melemah: Bursa Asia dan Global Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah mengikuti tren negatif bursa saham Asia dan global, dipicu oleh kebijakan tarif AS yang fluktuatif dan kekhawatiran resesi.

#planetantara
IHSG Diprediksi Melemah: Eskalasi Perang Dagang AS-UE Jadi Ancaman
IHSG Diprediksi Melemah: Eskalasi Perang Dagang AS-UE Jadi Ancaman

Kekhawatiran eskalasi perang dagang antara AS dan Uni Eropa berpotensi menyebabkan IHSG melemah, meskipun bursa saham regional Asia menunjukkan penguatan.

#planetantara
IHSG Diprediksi Melemah: Ancaman Tarif AS dan Profit Taking Jadi Biang Keladi
IHSG Diprediksi Melemah: Ancaman Tarif AS dan Profit Taking Jadi Biang Keladi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah di tengah kekhawatiran tarif AS dan aksi profit taking investor asing, menyebabkan IHSG menjadi yang terlemah di Asia Tenggara.

#planetantara
IHSG Diprediksi Melemah: Sentimen Domestik dan Global Jadi Biang Keladi
IHSG Diprediksi Melemah: Sentimen Domestik dan Global Jadi Biang Keladi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah karena defisit APBN dan eskalasi perang dagang AS-Uni Eropa yang memengaruhi pasar saham global.

#planetantara
IHSG Anjlok 2,14 Persen, Ikuti Tren Pelemahan Bursa Asia
IHSG Anjlok 2,14 Persen, Ikuti Tren Pelemahan Bursa Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,14 persen pada Selasa sore, mengikuti tren negatif bursa saham kawasan Asia di tengah meningkatnya kekhawatiran perang dagang AS-China.

#planetantara
IHSG Anjlok 1,98 Persen, Teknoligi Terpukul Sentimen Global dan APBN
IHSG Anjlok 1,98 Persen, Teknoligi Terpukul Sentimen Global dan APBN

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,98 persen pada Jumat, dipengaruhi sentimen negatif eksternal dan internal, terutama dari sektor teknologi dan defisit APBN.

#planetantara
IHSG Diperkirakan Menguat: BI Tahan Suku Bunga, Dampak Perang Dagang AS Jadi Sorotan
IHSG Diperkirakan Menguat: BI Tahan Suku Bunga, Dampak Perang Dagang AS Jadi Sorotan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat di tengah keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga, namun ancaman perang dagang AS tetap menjadi perhatian.

#planetantara
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Pasar Cermati Tensi AS-China
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Pasar Cermati Tensi AS-China

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas di tengah memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat dan China, yang memicu volatilitas pasar saham global.

#planetantara
IHSG Terkoreksi: Sentimen Global dan Pelemahan Rupiah Jadi Biang Keladi
IHSG Terkoreksi: Sentimen Global dan Pelemahan Rupiah Jadi Biang Keladi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan, dipengaruhi oleh sentimen negatif global, terutama kebijakan tarif impor AS dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Sumber Antara