IHSG Melonjak Tajam: Respon Positif Penundaan Tarif Impor Trump
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melesat signifikan setelah Presiden AS Donald Trump menunda implementasi tarif impor, memberikan sentimen positif bagi pasar.

Jakarta, 10 April 2024 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan signifikan pada Kamis pagi ini. Kenaikan ini merupakan respons positif pelaku pasar terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menunda implementasi tarif impor. Keputusan ini memberikan dampak positif yang langsung terasa di pasar saham Indonesia.
IHSG dibuka dengan penguatan yang cukup tajam, yakni 302,62 poin atau 5,07 persen, sehingga mencapai posisi 6.270,61. Penguatan ini juga terlihat pada indeks LQ45, yang naik 44,78 poin atau 6,69 persen ke posisi 714,15. Kenaikan ini menunjukkan optimisme investor terhadap perkembangan terbaru dalam situasi perdagangan global.
Sentimen positif ini diperkuat oleh pernyataan Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman. "IHSG hari ini berpotensi rebound mengikuti pergerakan bursa AS karena melemahnya tensi perang dagang setelah Presiden Trump menunda pengenaan tarif 90 hari, kecuali untuk China," ujar Fanny di Jakarta, Kamis. Pernyataan ini menunjukkan bahwa penundaan tarif impor AS memberikan harapan baru bagi pasar saham Indonesia.
Penundaan Tarif Impor AS dan Dampaknya
Presiden Trump mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari untuk berbagai negara. Keputusan ini memberikan sedikit kelegaan bagi investor yang sebelumnya khawatir dengan dampak ekonomi global akibat kebijakan perdagangan AS. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa Gedung Putih tetap mengenakan bea masuk sebesar 10 persen pada hampir semua impor AS.
Penundaan ini terjadi kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut berlaku, menunjukkan dinamika kebijakan yang cepat dan kompleks. Namun, perlu dicatat bahwa Trump tetap menaikkan pungutan atas impor China menjadi 125 persen. Kenaikan tarif ini merupakan balasan atas pengumuman China tentang pungutan sebesar 84 persen atas barang-barang AS yang dimulai pada 10 April 2025. Situasi ini menunjukkan kompleksitas hubungan perdagangan antara AS dan China.
Reaksi pasar global terhadap penundaan tarif ini cukup signifikan. Pada perdagangan Rabu (9/4), bursa AS Wall Street berhasil rebound dengan indeks S&P 500 melonjak 9,5 persen, indeks Dow Jones naik 7,69 persen, indeks Nasdaq naik 12,16 persen, dan Russell 2000 naik 8,66 persen. Kenaikan ini menunjukkan optimisme investor global terhadap perkembangan terbaru.
Pergerakan Bursa Saham Regional
Di Asia, bursa saham regional juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei naik 2.630,18 poin atau 4,46 persen ke 34.344,21, indeks Kuala Lumpur menguat 62,41 poin atau 4,46 persen ke 1.463,00, dan indeks Shanghai naik 47,38 poin atau 1,49 persen ke 3.234,19. Namun, indeks Strait Times mengalami koreksi sebesar 203,86 poin atau 6,01 persen ke 3.597,55. Pergerakan ini menunjukkan respons yang beragam dari pasar regional terhadap keputusan Trump.
Sektor teknologi di AS juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai 14,15 persen. Sektor utilitas defensif juga naik 3,91 persen. Beberapa saham perusahaan besar seperti Nvidia yang naik 18,7 persen dan Apple yang melesat 15,3 persen, juga berkontribusi terhadap penguatan pasar. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek sektor teknologi di masa mendatang.
Secara keseluruhan, penguatan IHSG pagi ini menunjukkan respons positif pasar terhadap penundaan tarif impor oleh Presiden Trump. Namun, situasi perdagangan global tetap dinamis dan kompleks, sehingga investor perlu tetap waspada terhadap perkembangan selanjutnya.