Imlek di Lebak: Sederhana, Khidmat, dan Penuh Makna Kebersamaan
Perayaan Imlek 2576 di Lebak, Banten, dirayakan dengan sederhana melalui kegiatan bhakti sosial dan ibadah, diwarnai tarian Barongsai, serta harapan akan keberkahan dan peningkatan diri di tahun Ular Kayu.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Kabupaten Lebak, Banten, berlangsung khidmat dan sederhana. Rangkaian perayaan ditandai dengan kegiatan bhakti sosial berupa pembagian sembako kepada warga kurang mampu, serta ibadah bersama di Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung.
Menurut Romo Dermateja, pemimpin agama Budha di Vihara tersebut, perayaan Imlek tahun ini dirayakan secara sederhana. Sejak malam hingga siang hari, umat berdatangan silih berganti untuk beribadah bersama keluarga. Kegiatan ini menjadi fokus utama perayaan Imlek di wilayah tersebut.
Sebelum perayaan puncak, Vihara Ananda Avalokitesvara telah melaksanakan kegiatan bhakti sosial dengan membagikan sembako kepada warga kurang mampu di sekitar vihara. Pembagian sembako ini ditujukan kepada mereka yang aktif beribadah di lingkungan vihara. Hal ini menunjukan makna berbagi dan kepedulian dalam perayaan Imlek.
Suasana perayaan Imlek di Vihara semakin meriah dengan adanya pertunjukan Barongsai pada malam menjelang Tahun Baru Imlek. Pertunjukan ini merupakan tradisi penting dalam budaya Tionghoa, melambangkan keberuntungan, pencegahan keburukan, dan kemakmuran. Tarian Barongsai menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Romo Dermateja mengajak umat Tionghoa untuk merenungkan makna Imlek sebagai momen introspeksi diri. Tahun Ular Kayu, yang dikenal dengan karakter keras dan cerdas, diharapkan dapat memotivasi untuk menjadi lebih baik. Shio Ular yang cerdik dan pekerja keras, dikombinasikan dengan elemen kayu yang melambangkan kesuburan dan keberuntungan, menawarkan harapan positif.
Lebih dari sekadar perayaan, Imlek di Lebak juga menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama. Pentingnya menjaga kerukunan, keharmonisan, dan kedamaian dalam masyarakat ditekankan melalui semangat saling tolong menolong dan gotong royong. Nilai-nilai ini menjadi pondasi penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu warga, Andi Apyau (50), mengungkapkan bahwa perayaan Imlek tahun ini dilakukan dengan sederhana bersama keluarga. Baginya, yang terpenting adalah dapat melaksanakan ibadah dan sembahyang di vihara. Ia berharap tahun Ular Kayu membawa keberkahan dan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
Secara keseluruhan, perayaan Imlek di Lebak tahun ini menunjukkan perpaduan antara kesederhanaan, kekhidmatan ibadah, serta semangat kebersamaan dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Tradisi tetap dijaga, namun tetap disesuaikan dengan konteks kekinian, menekankan nilai-nilai luhur yang relevan bagi kehidupan bermasyarakat.