Indonesia Dukung Pemanfaatan Kerja Sama Ekonomi dengan Korea Selatan
Indonesia gencar mendorong pemanfaatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IK-CEPA) dengan Korea Selatan untuk meningkatkan perdagangan dan membuka peluang kerja bagi para profesional Indonesia di Korea.

Indonesia tengah gencar mendorong kerja sama ekonomi dengan Korea Selatan. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa Indonesia secara intensif berupaya memanfaatkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA) untuk meningkatkan pertumbuhan perdagangan bilateral. Hal ini disampaikan dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengimplementasikan Sistem Pertukaran Data Elektronik Asal Barang (EODES) sejak Maret 2024. Sistem ini diharapkan dapat memperlancar dan mendukung perdagangan antara kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global. Budi menekankan pentingnya diversifikasi pasar ekspor, dan Korea Selatan menjadi salah satu target utama.
Lebih lanjut, Indonesia juga mengusulkan skema Special Scheme for Professionals (SSP) untuk mengoptimalkan manfaat IK-CEPA di sektor perdagangan jasa. Skema ini bertujuan untuk memfasilitasi profesional Indonesia, khususnya di bidang teknologi informasi dan perangkat lunak, untuk bekerja di Korea Selatan.
Kerja Sama di Sektor Jasa dan Teknologi
Indonesia mengusulkan agar Korea Selatan memberikan fasilitasi bagi para profesional Indonesia untuk bekerja di negara tersebut melalui skema SSP. Usulan ini diajukan sebagai upaya untuk meningkatkan kerja sama di sektor jasa, khususnya teknologi informasi dan perangkat lunak. Mendag Budi Santoso mengapresiasi respon positif Korea Selatan terhadap usulan ini.
Korea Selatan telah menyatakan kesediaannya untuk mengkaji dan mengimplementasikan SSP, termasuk menjalin kerja sama dengan asosiasi industri terkait. Hal ini menunjukkan komitmen Korea Selatan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Implementasi SSP diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi kedua negara, terutama dalam pengembangan dan kerja sama industri.
Budi Santoso menambahkan, "Indonesia mengapresiasi kesediaan Korea Selatan untuk mengimplementasikan skema khusus bagi para profesional Indonesia dalam kerangka IK-CEPA, sehingga dapat memfasilitasi para profesional Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan. Kami berharap skema tersebut dapat segera diterapkan."
Akses Indonesia ke OECD
Selain membahas IK-CEPA, Mendag Budi Santoso dan Menteri Perdagangan Korea Selatan, Inkyo Cheong, juga membahas perkembangan aksesi Indonesia ke Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Indonesia menyambut baik dukungan Korea Selatan terhadap proses aksesi ini.
Keanggotaan Indonesia di OECD diproyeksikan akan meningkatkan kualitas kebijakan, birokrasi, dan diplomasi Indonesia. Lebih jauh, hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan investasi dari negara-negara OECD ke Indonesia. Indonesia berharap mendapatkan dukungan teknis dan asistensi keahlian dari Korea Selatan, khususnya dalam tahapan peninjauan teknis dan pendampingan selama proses aksesi.
Budi Santoso menekankan peran aktif Korea Selatan dalam pengembangan instrumen hukum OECD sebagai alasan pentingnya dukungan teknis dari negara tersebut. Dengan bergabungnya Indonesia ke OECD, diharapkan akan semakin memperkuat kerja sama ekonomi internasional dan membuka peluang investasi yang lebih luas.
Secara keseluruhan, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan terus berkembang dan menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral. Pemanfaatan IK-CEPA dan upaya aksesi Indonesia ke OECD menjadi bukti nyata dari komitmen tersebut.