Industrialisasi SDA: Strategi Tepat Majukan Ekonomi Indonesia?
Ekonom Burhanuddin Abdullah menilai industrialisasi sumber daya alam sebagai strategi tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 8 persen, meskipun menghadapi tantangan persaingan global dan ketimpangan ekonomi.
![Industrialisasi SDA: Strategi Tepat Majukan Ekonomi Indonesia?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000151.571-industrialisasi-sda-strategi-tepat-majukan-ekonomi-indonesia-1.jpg)
Industrialisasi Sumber Daya Alam: Kunci Peningkatan Ekonomi Indonesia?
Ekonom senior Burhanuddin Abdullah, mantan Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa industrialisasi sumber daya alam (SDA) merupakan strategi tepat untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga di atas 8 persen. Pernyataan ini disampaikan dalam Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Selasa (4/2).
Menurut Burhanuddin, fokus pada industrialisasi barang tambang dan sumber daya alam merupakan pilihan tepat. Namun, ia mengakui tantangan berat yang dihadapi Indonesia, terutama persaingan sengit dengan negara lain, khususnya China yang mendominasi produksi manufaktur dunia hingga 47 persen.
Tantangan dan Strategi Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Burhanuddin menjelaskan bahwa program pemerintah, yang ia sebut sebagai strategi survival, bertujuan untuk membangun fondasi kuat bagi peningkatan kualitas masyarakat dan daya saing domestik. Hal ini penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. Program ini difokuskan pada peningkatan daya saing dan kemampuan bertahan Indonesia di tengah persaingan global.
Lebih lanjut, Burhanuddin menekankan pentingnya mengatasi ketimpangan ekonomi. Data menunjukkan bahwa 1 persen penduduk Indonesia menguasai 36 persen kekayaan nasional, mengakibatkan 27,5 juta orang hidup dalam kemiskinan dan 115 juta orang terancam jatuh miskin. Industrialisasi SDA diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan ini.
Kepercayaan Diri Presiden Prabowo dan Tantangan Ke Depan
Presiden Prabowo Subianto sendiri menyatakan optimismenya terhadap target pertumbuhan ekonomi tersebut, meskipun baru menjabat tiga bulan. Ia mengakui banyak keraguan dari berbagai pihak, namun ia menegaskan pentingnya kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan.
Presiden Prabowo menyoroti kurangnya kepercayaan diri di kalangan elite Indonesia sebagai salah satu hambatan. Ia menilai, sifat kurang percaya diri ini perlu diubah agar Indonesia dapat maju. Presiden menekankan pentingnya melihat potensi dan kekuatan bangsa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Industrialisasi SDA menjadi fokus utama pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan persaingan global dan ketimpangan ekonomi yang signifikan, langkah ini dinilai tepat untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Keberhasilan strategi ini bergantung pada kemampuan pemerintah dalam mengatasi berbagai tantangan dan membangun kepercayaan diri bangsa.