Inflasi Kaltim Januari 2025: Turun Menjadi 0,21 Persen
Inflasi tahunan Kalimantan Timur pada Januari 2025 mencapai 0,21 persen, menurun dari 1,47 persen di Desember 2024, dengan inflasi tertinggi di Balikpapan dan terendah di Samarinda yang bahkan mengalami deflasi.
Inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) di bulan Januari 2025 tercatat sebesar 0,21 persen. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, Desember 2024, yang mencapai 1,47 persen. Data ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, pada Senin di Samarinda.
Penyebab naik turunnya angka inflasi ini cukup beragam. Beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami kenaikan. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau misalnya, mengalami kenaikan sebesar 3,43 persen. Kenaikan juga terlihat pada kelompok pakaian dan alas kaki (1,28 persen), kesehatan (1,78 persen), rekreasi (1,55 persen), pendidikan (1,60 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,08 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (5,75 persen). Komoditas seperti beras, emas perhiasan, cabai rawit, udang basah, sigaret kretek mesin, dan nasi dengan lauk menjadi penyumbang utama inflasi.
Namun, tidak semua sektor mengalami kenaikan. Justru beberapa kelompok pengeluaran menunjukan penurunan. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga misalnya, mengalami penurunan hingga 8,77 persen. Penurunan juga terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga (0,08 persen), transportasi (0,36 persen), dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,60 persen).
Distribusi inflasi di Kaltim juga tidak merata. Kota Balikpapan mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 0,36 persen, diikuti Kabupaten Berau (0,28 persen) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (0,13 persen). Sebaliknya, Kota Samarinda menunjukan inflasi terendah, hanya 0,10 persen.
Menariknya, Januari 2025 juga menunjukan deflasi month to month (m-to-m). Kota Samarinda mengalami deflasi terdalam sebesar 1,31 persen, sementara deflasi terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 0,61 persen. Perbedaan angka inflasi antar daerah ini mengindikasikan adanya faktor-faktor lokal yang mempengaruhi kondisi ekonomi masing-masing wilayah.
Kesimpulannya, angka inflasi Kaltim pada Januari 2025 menunjukkan tren penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Walaupun beberapa sektor mengalami kenaikan harga, penurunan di sektor lain berhasil menekan angka inflasi secara keseluruhan. Perbedaan angka inflasi antar wilayah di Kaltim juga perlu menjadi perhatian untuk analisis lebih lanjut.
Data BPS ini memberikan gambaran terkini tentang kondisi ekonomi Kaltim. Penting untuk terus memantau perkembangan inflasi untuk perencanaan ekonomi yang lebih baik kedepannya.