Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Inflasi Sulsel April 2025 Tertinggi di Parepare: Tembakau dan Makanan Jadi Penyumbang Utama
Inflasi Sulsel April 2025 Tertinggi di Parepare: Tembakau dan Makanan Jadi Penyumbang Utama

Inflasi tahunan Sulawesi Selatan pada April 2025 mencapai 2,28 persen, tertinggi di Parepare (3,68 persen) didorong kenaikan harga makanan, minuman, dan tembakau.

Inflasi Jawa Tengah Capai 1,94 Persen di April 2025, Tertinggi Sepanjang Tahun
Inflasi Jawa Tengah Capai 1,94 Persen di April 2025, Tertinggi Sepanjang Tahun

BPS Jawa Tengah mencatat inflasi April 2025 sebesar 1,94 persen, tertinggi sepanjang tahun ini, didorong kenaikan harga minyak goreng, cabai, dan emas, namun ditekan penurunan harga beberapa komoditas pangan.

Inflasi Kalsel Capai 1,08 Persen pada April 2025: Pakaian dan Minyak Goreng Jadi Penyumbang Utama
Inflasi Kalsel Capai 1,08 Persen pada April 2025: Pakaian dan Minyak Goreng Jadi Penyumbang Utama

Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan (BPS Kalsel) mencatat inflasi mtm 1,08 persen dan y-o-y 1,57 persen pada April 2025, didorong kenaikan harga pakaian, minyak goreng, dan beberapa komoditas lainnya.

Inflasi Sulawesi Utara Capai 1,02 Persen di April 2025: Tarif Listrik Jadi Faktor Utama
Inflasi Sulawesi Utara Capai 1,02 Persen di April 2025: Tarif Listrik Jadi Faktor Utama

Sulawesi Utara mengalami inflasi 1,02 persen pada April 2025, didorong oleh kenaikan tarif listrik dan harga emas perhiasan, serta beberapa jenis ikan.

Inflasi di Bangka Belitung Capai 1,37 Persen: Harga Emas dan Cabai Meroket
Inflasi di Bangka Belitung Capai 1,37 Persen: Harga Emas dan Cabai Meroket

Inflasi tahunan di Bangka Belitung pada April 2025 mencapai 1,37 persen, didorong kenaikan harga emas perhiasan, rokok, minyak goreng, dan beberapa komoditas pangan.

Papua Barat Deflasi 0,23 Persen di Maret 2025, Dipengaruhi Penurunan Harga Beberapa Komoditas
Papua Barat Deflasi 0,23 Persen di Maret 2025, Dipengaruhi Penurunan Harga Beberapa Komoditas

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi tahunan 0,23 persen di Papua Barat pada Maret 2025, terutama dipengaruhi penurunan harga makanan, minuman, dan tembakau, serta beberapa komoditas penting lainnya.

Tarif Listrik Picu Inflasi di Sulut Capai 2,65 Persen
Tarif Listrik Picu Inflasi di Sulut Capai 2,65 Persen

Kenaikan tarif listrik menjadi penyebab utama inflasi di Sulawesi Utara yang mencapai 2,65 persen pada Maret 2025, tertinggi ketiga di Indonesia.

Inflasi Lampung Maret 2025 Capai 1,58 Persen, Bawang Merah Jadi Penyumbang Terbesar
Inflasi Lampung Maret 2025 Capai 1,58 Persen, Bawang Merah Jadi Penyumbang Terbesar

BPS Lampung mencatat inflasi tahunan Maret 2025 sebesar 1,58 persen, didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terutama bawang merah.

Kaltara Deflasi 0,17% di Februari 2025, Diskon Listrik Jadi Faktor Utama
Kaltara Deflasi 0,17% di Februari 2025, Diskon Listrik Jadi Faktor Utama

Bank Indonesia (BI) Kaltara laporkan deflasi -0,17% pada Februari 2025, dipengaruhi diskon tarif listrik 50%, kendati potensi inflasi mengintai jelang Ramadan.

Papua Barat Deflasi 1,98 Persen di Februari 2025: Tarif Listrik hingga Ikan Ekor Kuning Jadi Penentu
Papua Barat Deflasi 1,98 Persen di Februari 2025: Tarif Listrik hingga Ikan Ekor Kuning Jadi Penentu

Provinsi Papua Barat mengalami deflasi tahunan 1,98 persen pada Februari 2025, dipengaruhi penurunan harga sejumlah komoditas penting seperti tarif listrik dan beberapa jenis ikan.

Inflasi NTT Naik 0,47 Persen di Februari 2025, Tertinggi di Maumere
Inflasi NTT Naik 0,47 Persen di Februari 2025, Tertinggi di Maumere

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 0,47 persen secara tahunan pada Februari 2025, didorong kenaikan harga makanan dan minuman.

Kaltim Deflasi 0,30 Persen di Februari 2025: Penurunan Harga Perumahan Jadi Faktor Utama
Kaltim Deflasi 0,30 Persen di Februari 2025: Penurunan Harga Perumahan Jadi Faktor Utama

Kalimantan Timur mengalami deflasi 0,30 persen pada Februari 2025, didorong penurunan indeks kelompok perumahan dan beberapa komoditas lainnya, meskipun beberapa komoditas lain justru mengalami kenaikan harga.