IPM Bantul Naik, Didukung Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Kenaikan IPM Bantul dalam dua tahun terakhir, mencapai 82,05 pada tahun 2024, didorong oleh peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
![IPM Bantul Naik, Didukung Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/110039.170-ipm-bantul-naik-didukung-kesehatan-dan-kesejahteraan-masyarakat-1.jpg)
Bantul, Yogyakarta - Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa capaian ini tidak terlepas dari peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Bantul meningkat dari 80,59 pada tahun 2022 menjadi 81,74 di tahun 2023, dan mencapai angka 82,05 pada tahun 2024. Angka ini bahkan melampaui rata-rata IPM DIY yang berada di angka 81,62, menempatkan Bantul di posisi ketiga dari empat kabupaten dan satu kota di DIY.
Faktor Pendukung Kenaikan IPM
Bupati Halim menjelaskan bahwa kenaikan IPM Bantul merupakan hasil komposit dari peningkatan di tiga sektor utama: kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Tingkat pendidikan masyarakat Bantul tergolong tinggi, sementara usia harapan hidup (UHH) pada tahun 2024 mencapai rata-rata 74,80 tahun. "Jadi, warga Bantul itu rata-rata umurnya mencapai 74,8 tahun," ungkap Bupati Halim.
Pemerintah Kabupaten Bantul telah melakukan berbagai intervensi di ketiga sektor tersebut untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok masyarakat yang paling rentan.
Peningkatan Kesejahteraan: Tantangan dan Solusi
Bupati Halim mengakui bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukanlah hal yang mudah. Hal ini membutuhkan kesiapan individu, pengembangan potensi pasar, dan peningkatan kualitas SDM. "Meningkatkan pendapatan ini bukan sesuatu yang mudah, karena menyangkut pasarnya juga," jelasnya. Namun, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi inklusif.
Pertumbuhan ekonomi inklusif menjadi prioritas utama untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Bantul. Strategi ini difokuskan pada peningkatan pendapatan warga yang paling miskin. Pemerintah daerah terus berupaya memperkuat program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif ini.
Kesimpulan
Kenaikan IPM Bantul menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Meskipun tantangan masih ada, komitmen pemerintah daerah untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi inklusif menjadi kunci keberhasilan di masa mendatang. Keberhasilan ini menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya peningkatan IPM.