Realisasi APBN Penanganan Kemiskinan Ekstrem DIY Capai Rp415 Miliar
Kantor Wilayah DJPb DIY melaporkan realisasi APBN penanganan kemiskinan ekstrem di DIY mencapai Rp415,35 miliar hingga akhir 2024, digunakan untuk berbagai program pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting.
Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru-baru ini mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk penanganan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Sampai akhir tahun 2024, tercatat angka fantastis: Rp415,35 miliar dari total alokasi Rp442,72 miliar. Angka ini menunjukkan upaya besar pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan di DIY.
Salah satu sumber dana signifikan berasal dari Transfer Ke Daerah (TKD) Dana Desa. Dengan alokasi Rp44,95 miliar, realisasi penyalurannya mencapai 100 persen. Dana ini terbukti efektif dalam upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Selain itu, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik juga memberikan kontribusi besar, dengan realisasi mencapai Rp99,61 miliar dari alokasi Rp108,17 miliar.
Lalu, kemana saja dana tersebut dialokasikan? Berbagai program strategis dijalankan. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi fokus utama, bersama dengan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang telah membantu 2.092 mahasiswa. Upaya pelestarian lingkungan juga dilakukan melalui rehabilitasi hutan dan lahan seluas 500 hektare. Program peningkatan irigasi sepanjang 59 km juga ikut dijalankan, serta layanan sosial kepada 789 penerima manfaat.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mengalokasikan dana APBN untuk menekan angka stunting. Melalui belanja Kementerian/Lembaga (K/L), dialokasikan Rp20,77 miliar (realisasi Rp18,78 miliar), DAK nonfisik Rp279,98 miliar (realisasi Rp279,11 miliar), DAK Fisik Rp7,01 miliar (realisasi Rp6,82 miliar), dan Dana Desa Rp83,97 miliar (realisasi Rp29,96 miliar).
Program percepatan penurunan stunting melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari pelatihan hingga kampanye tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Pembangunan infrastruktur air minum berbasis masyarakat juga menjadi fokus, menargetkan 3840 sambungan baru. Selain itu, terdapat berbagai proyek infrastruktur lain seperti pengadaan peralatan medis di RSUD Panembahan Senopati, pembangunan septic tank komunal, dan rehabilitasi Balai KB.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb DIY, Agung Yulianta, menyatakan bahwa kinerja APBN Regional DIY pada 2024 menunjukkan pertumbuhan positif baik pendapatan maupun belanja negara. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan fiskal yang sehat. Pemerintah terus berupaya untuk meletakkan fondasi yang kuat demi kemajuan bangsa di masa mendatang.
Secara keseluruhan, realisasi APBN untuk penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di DIY menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program-program yang terlaksana diharapkan memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat DIY.