ITS Resmi Kukuhkan Tujuh Profesor Baru, Dorong Riset dan Kemandirian Nasional
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya resmi mengukuhkan tujuh profesor baru yang diharapkan dapat meningkatkan riset, kolaborasi industri, dan daya saing nasional.
![ITS Resmi Kukuhkan Tujuh Profesor Baru, Dorong Riset dan Kemandirian Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230252.062-its-resmi-kukuhkan-tujuh-profesor-baru-dorong-riset-dan-kemandirian-nasional-1.jpg)
Surabaya, 6 Februari 2024 - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sukses menggelar pengukuhan tujuh profesor baru dalam Sidang Terbuka Dewan Profesor ITS. Acara yang berlangsung di Auditorium Research Center ITS, Kamis lalu, menandai tonggak penting dalam peningkatan kualitas riset dan pengembangan di ITS.
Penguatan Riset dan Kolaborasi Industri
Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati, menyambut hangat pengukuhan ini. Beliau menekankan pentingnya peran para guru besar dalam meningkatkan kualitas penelitian dan kolaborasi dengan industri. "Dengan bertambahnya tujuh profesor baru ini, kita berharap kontribusi mereka dapat memperkuat kolaborasi industri, meningkatkan pendanaan riset, dan mengangkat citra ITS di kancah internasional," ujar Rektor ITS ke-13 tersebut.
Pengukuhan diawali dengan orasi ilmiah dari para profesor baru. Topik-topik yang dibahas sangat beragam, mencerminkan luasnya cakupan riset di ITS dan relevansi dengan tantangan nasional.
Orasi Ilmiah: Inovasi dan Solusi untuk Indonesia
Prof. Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic. Rer. Reg., profesor ke-209 ITS, memaparkan tentang peran ilmu perencanaan dan pengembangan ekonomi wilayah dalam meningkatkan daya saing. Beliau menekankan pentingnya infrastruktur konektivitas, energi, dan teknologi informasi sebagai kunci pembangunan wilayah.
Prof. Eko Setijadi, ST., MT., PhD., profesor ke-210 ITS, membahas penguasaan teknologi antena sebagai kunci kemandirian dan kedaulatan nasional. Menurutnya, penguasaan teknologi ini akan mempercepat inovasi dan kemandirian dalam pengembangan produk berbasis teknologi nirkabel.
Prof. Gunawan Nugroho, ST., MT., PhD., profesor ke-211 ITS, mengungkap pentingnya penerapan perpindahan panas konveksi dalam industri. Pemanfaatan energi panas yang tidak terpakai, menurutnya, dapat menghasilkan penghematan energi yang signifikan.
Selanjutnya, Prof. Dr. Hendro Juwono, M.Si., profesor ke-212 ITS, mempresentasikan penelitiannya tentang degradasi plastik menggunakan minyak biomassa sebagai solusi masalah lingkungan dan energi. Penelitian ini menawarkan alternatif yang ramah lingkungan dan mendukung ekonomi sirkular.
Prof. Ir. Hera Widyastuti, MT., PhD., profesor ke-213 ITS, membahas model antrian di perlintasan kereta api. Penelitiannya mengembangkan model prediktif untuk menganalisis dampak frekuensi kereta api terhadap lalu lintas jalan raya.
Prof. Mas Irfan Purbawanto Hidayat, ST., MSc., PhD., profesor ke-214 ITS, menjelaskan perkembangan dan peran komputasi material, dari geometri hingga AI, dan dari energi hingga green economy. Beliau menekankan pentingnya integrasi solusi model dengan machine learning dalam inovasi material.
Terakhir, Prof. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT., profesor ke-215 ITS, memaparkan peran teknologi Electronic Nose sebagai inovasi masa depan dalam evaluasi kualitas. Teknologi ini, menurutnya, dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, mulai dari identifikasi aroma makanan hingga deteksi penyakit.
Harapan untuk Masa Depan
Pengukuhan tujuh profesor baru ini menunjukkan komitmen ITS dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan riset di Indonesia. Para profesor baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendorong inovasi dan kemandirian nasional. Dengan beragamnya bidang keahlian para profesor baru, ITS semakin siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.