Jaktim Bangun 12 Saluran Air Baru Antisipasi Banjir
Pemerintah Jakarta Timur membangun 12 saluran air baru untuk mencegah genangan dan banjir di berbagai wilayah, menjawab usulan warga melalui Musrenbang.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Jaktim) gencar melakukan upaya pencegahan banjir. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jaktim membangun 12 saluran air baru sebagai solusi untuk mengatasi masalah genangan dan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Proyek ini merupakan respons langsung terhadap usulan masyarakat yang disampaikan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun lalu.
Pembangunan saluran air ini tersebar di berbagai lokasi di Jaktim. Beberapa di antaranya meliputi Jalan Makam RW 03 Kelurahan Cibubur (382 meter), Jalan Kamboja Dalam, Jalan Stadion Mini, dan Jalan Budaya RW 02 dan 03 Cijantung (817 meter), serta Jalan Hanapi Pondok Bambu (607 meter). Lokasi-lokasi lainnya juga telah ditentukan dan akan segera dikerjakan.
Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur, Fauzi, menjelaskan bahwa rencana pembangunan ini telah disosialisasikan di tingkat kota pada 23 April 2024. Sosialisasi melibatkan lurah, camat, dan unit terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek. Fauzi berharap sosialisasi akan berlanjut hingga tingkat kelurahan agar masyarakat memahami dan mendukung proyek ini.
Pembangunan Saluran Air Baru di Jaktim: Upaya Mitigasi Banjir
Proyek pembangunan saluran air ini merupakan bagian dari strategi pemerintah Jaktim dalam mengantisipasi dan mengurangi dampak banjir. Total 12 titik lokasi akan dibangun saluran air baru, dilengkapi dengan pembangunan dua pintu air dan revitalisasi dua waduk. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur pengelolaan air di wilayah tersebut.
Kepala Seksi Pembangunan Sudin SDA Jakarta Timur, Tengku Saugi Dzikri, menyatakan bahwa proses lelang e-katalog telah selesai dan penandatanganan kontrak akan dilakukan minggu depan. Setelah itu, sosialisasi akan dilakukan di tingkat kelurahan untuk memastikan masyarakat mengetahui rencana pembangunan di wilayah mereka masing-masing.
Tengku menambahkan bahwa usulan pembangunan saluran air ini telah disetujui oleh para lurah, camat, dan Sudin SDA Jaktim. Jika tidak ada kendala, pekerjaan konstruksi ditargetkan dimulai pada awal Mei 2024. Proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi masalah banjir di Jakarta Timur.
Sosialisasi dan Dukungan Masyarakat
Fauzi menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat agar mereka memahami tujuan pembangunan saluran air ini dan memberikan dukungan penuh. Ia berharap masyarakat dapat menerima jika ada bangunan milik warga yang terdampak pembangunan dan harus dibongkar. Pemahaman bahwa proyek ini untuk kepentingan bersama sangat penting untuk keberhasilannya.
Sosialisasi yang efektif di tingkat kelurahan diharapkan dapat meminimalisir konflik dan memastikan kelancaran pelaksanaan proyek. Partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam keberhasilan proyek ini. Dengan dukungan masyarakat, pembangunan saluran air baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengurangi risiko banjir di Jakarta Timur.
Pembangunan ini juga diharapkan dapat memperbaiki aliran air dan mencegah genangan di berbagai titik rawan banjir. Dengan adanya saluran air yang memadai, diharapkan air hujan dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan genangan yang berpotensi menjadi banjir.
Kesimpulan
Pembangunan 12 saluran air baru di Jakarta Timur merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mencegah banjir dan genangan. Sosialisasi yang intensif kepada masyarakat menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Dengan dukungan dan kerjasama semua pihak, diharapkan proyek ini dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta Timur.