Jaktim Perbanyak Kegiatan Positif Cegah Tawuran Remaja
Pemkot Jaktim gandeng berbagai pihak untuk mengurangi tawuran remaja dengan cara meningkatkan kegiatan positif dan pelatihan kerja bagi para pelaku tawuran.

Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) gencar melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka tawuran remaja. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, pada Jumat lalu di Kantor Walikota Jakarta Timur. Upaya ini dilakukan secara komprehensif, meliputi pencegahan (preventif) dan penindakan (represif).
Menurut Iin Mutmainnah, mitigasi tawuran menjadi prioritas utama dalam Musrenbang RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2026. Pemkot Jaktim menyadari bahwa minimnya aktivitas positif, kurangnya peran masyarakat, dan mudahnya akses media sosial menjadi faktor penyebab utama tawuran. Oleh karena itu, pendekatan terpadu melalui pembinaan menjadi solusi yang diusung.
Pemkot Jaktim telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) untuk memetakan program kegiatan yang ada. Hasilnya, Pemkot Jaktim merancang berbagai program untuk memberikan alternatif positif bagi remaja, khususnya para pelaku tawuran. Salah satu program unggulan adalah pelatihan kerja yang bertujuan untuk memberdayakan para remaja.
Pelatihan Kerja dan Peluang Usaha
Pemkot Jaktim bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Kota Jakarta Timur untuk memberikan pelatihan kerja gratis kepada para remaja. Pelatihan ini berlangsung selama 30 hingga 45 hari dan peserta akan mendapatkan sertifikat pelatihan. Tersedia sepuluh kejuruan, antara lain teknik las, teknik motor, teknik mobil, tata rias, barista, kitchen, food and beverage, tata graha, office boy, dan bahasa Inggris.
Kerja sama juga dilakukan dengan CSR, BUMD, Baznas-Bazis, dan lembaga lainnya untuk mendukung kegiatan positif ini. Selain pelatihan kerja, Pemkot Jaktim juga membuka peluang usaha, seperti usaha cuci motor dan potong rambut, melalui kerjasama dengan Baznas-Bazis dan Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI).
Tujuannya adalah agar para remaja dapat mengembangkan kemampuan dan potensi diri mereka. Semua UKPD dilibatkan untuk mendukung program ini. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Jaktim dalam memberikan solusi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengatasi masalah tawuran remaja.
Ribuan Peserta Ikuti Pelatihan
Sebagai bukti keseriusan program ini, sebanyak 1.000 peserta mengikuti seleksi pelatihan kerja tahap kedua di PPKD Jakarta Timur. Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan, menyatakan bahwa seleksi ini untuk gelombang kedua yang akan dimulai pada 14 April hingga 14 Juni 2025. Para peserta akan mengikuti pelatihan dalam 10 program kejuruan yang telah disediakan.
Inisiatif Pemkot Jaktim ini patut diapresiasi. Dengan memberikan alternatif kegiatan positif dan pelatihan kerja, diharapkan para remaja dapat menyalurkan energi dan kreativitas mereka ke arah yang lebih produktif. Upaya ini tidak hanya mencegah tawuran, tetapi juga memberikan bekal keterampilan dan peluang kerja bagi para remaja, sehingga dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
"Jadi kegiatan pembinaan terhadap pelaku tawuran ini kita lakukan secara komprehensif dengan upaya preventif dan juga tindak lanjut secara represif pastinya," kata Plt. Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah. "Kita memitigasi dengan upaya pembinaan secara terpadu," tambahnya.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif ini, diharapkan masalah tawuran remaja di Jakarta Timur dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan. Pemberian pelatihan kerja dan peluang usaha bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan para remaja.