Warga Pesanggrahan Dapat Pelatihan Tata Rias dan Busana Gratis dari Mobile Training Unit
Mobile Training Unit (MTU) memberikan pelatihan tata rias dan busana gratis kepada 30 warga Kelurahan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari program 100 hari kerja Gubernur DKI Jakarta.

Jakarta, 6 Mei 2025 - Sebanyak 30 warga Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berkesempatan mengikuti pelatihan tata rias dan busana gratis berkat program Mobile Training Unit (MTU). Pelatihan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur DKI Jakarta dan diselenggarakan bekerja sama dengan SMK PGRI 15 dan SMK Puspita Persada. Pelatihan ini menjawab kebutuhan warga akan peningkatan keterampilan, sekaligus upaya mengurangi angka pengangguran di Jakarta.
Kepala Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Budi Karlia, menjelaskan bahwa pelatihan MTU angkatan pertama tahun 2025 mencakup tiga bidang, yaitu tata rias, tata busana, dan teknisi sepeda motor. "Pelatihan ini diberikan secara gratis," ujar Budi. "Peserta juga mendapatkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk seragam, makanan, dan modul pembelajaran." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan akses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi warganya.
Program pelatihan ini disambut antusias oleh warga. Hal ini terlihat dari tingginya minat masyarakat untuk berpartisipasi. Sekretaris Lurah Petukangan Utara, Fika, mengungkapkan rasa senangnya atas penyelenggaraan program ini. "Saya lihat anak-anak sangat antusias sekali. Pesan saya, ikuti pelatihan ini dengan baik agar saat lulus dari SMK bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian," katanya. Antusiasme peserta menjadi bukti keberhasilan program ini dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja.
Pelatihan Intensif dan Berkelanjutan
Pelatihan tata rias dan busana di Kelurahan Petukangan Utara dilakukan secara intensif dan terjadwal. Kegiatan pelatihan berlangsung selama kurang lebih satu bulan, mulai Senin, 5 Mei 2025 hingga Kamis, 5 Juni 2025. Jadwal pelatihan yang terstruktur ini memungkinkan peserta untuk menyerap materi secara optimal dan mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari.
Selain pelatihan tata rias dan busana, PPKD Jaksel juga menyelenggarakan Pelatihan Kerja Reguler Angkatan 1 Tahun Anggaran 2025 dengan durasi pelatihan yang bervariasi, yaitu 240, 360, dan 560 jam pelatihan (JPL). Tercatat sebanyak 220 peserta mengikuti pelatihan reguler ini. Program pelatihan ini menunjukkan komitmen PPKD Jaksel dalam menyediakan berbagai pilihan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat.
PPKD Jaksel menargetkan 1.080 warga Jakarta Selatan untuk mendapatkan pelatihan melalui MTU. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi warga dan mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja atau berwirausaha. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan angka pengangguran di Jakarta.
Menjawab Tantangan Pengangguran di Jakarta
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2024 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di DKI Jakarta mencapai 7,8 persen. Angka ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menciptakan lapangan kerja baru. Program pelatihan melalui MTU ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan daya saing warga Jakarta di pasar kerja.
Adanya MTU juga merupakan bentuk komitmen dari PPKD Jakarta Selatan untuk membentuk sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia usaha dan dunia industri, serta bagi yang akan berwirausaha. Dengan memberikan pelatihan yang praktis dan relevan, diharapkan para peserta pelatihan dapat langsung menerapkan keterampilan yang didapat dan menciptakan peluang ekonomi bagi diri sendiri.
Melalui pelatihan-pelatihan ini, diharapkan warga Jakarta Selatan, khususnya di Kelurahan Petukangan Utara, dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensinya, sehingga lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau bahkan menciptakan lapangan kerja baru. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas SDM.
Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari dampaknya terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesempatan kerja bagi warga Jakarta Selatan. Dengan demikian, program MTU ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program pelatihan serupa di daerah lain.