Kaltim Buka Peluang Investasi Besar-besaran dengan Taiwan, Fokus pada Ekonomi Hijau
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membuka peluang investasi besar-besaran dengan Taiwan, yang fokus pada pengembangan ekonomi hijau dan hilirisasi industri.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) secara aktif menjalin kerja sama ekonomi dengan Taiwan untuk membuka peluang investasi baru. Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, bertemu dengan delegasi dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Samarinda pada Sabtu, 18 Mei 2024, untuk membahas potensi investasi dan pengembangan ekonomi berkelanjutan di provinsi tersebut. Pertemuan ini menandai langkah signifikan Kaltim untuk menarik investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dalam pertemuan tersebut, Wagub Seno memaparkan berbagai peluang investasi potensial di Kaltim, khususnya dalam pengembangan ekonomi hijau, hilirisasi industri, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kaltim saat ini tengah bertransformasi dari daerah penghasil sumber daya alam menjadi kawasan yang lebih maju dan berkelanjutan. Wagub Seno optimistis bahwa dengan lebih dari 2.000 perusahaan Taiwan yang telah beroperasi di Indonesia, beberapa di antaranya akan tertarik untuk berinvestasi di Kaltim.
Wagub Seno juga menekankan kesiapan Pemprov Kaltim dalam memberikan kemudahan bagi investor, termasuk regulasi yang ramah investasi dan dukungan infrastruktur. Salah satu proyek infrastruktur unggulan yang dipromosikan adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), yang memiliki potensi besar untuk sektor pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya. KEK MBTK diharapkan menjadi magnet bagi investor asing yang tertarik untuk mengembangkan industri pengolahan di Kaltim.
Peluang Investasi di Kalimantan Timur
Delegasi TETO, yang dipimpin oleh Bruce Hung, menyampaikan ketertarikan Taiwan untuk berinvestasi jangka panjang di Kaltim. Bruce menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam pembangunan ekonomi dan menyatakan kesiapan Taiwan untuk menjadi mitra strategis Kaltim, tidak hanya dalam investasi, tetapi juga dalam transfer teknologi, pendidikan, dan energi hijau. Hal ini menunjukkan komitmen Taiwan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Kaltim.
Selain sektor pengolahan kayu, delegasi TETO juga tertarik pada potensi industri kelapa sawit, pertanian berkelanjutan, perikanan, dan pengembangan energi hijau di Kaltim. Sektor-sektor ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dan sejalan dengan tren global menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Kaltim, dengan kekayaan sumber daya alamnya, memiliki posisi strategis untuk mengembangkan sektor-sektor tersebut.
Dari sektor keuangan, perwakilan perbankan asal Taiwan, Iwan, yang telah beroperasi di Kaltim selama lebih dari satu dekade, memberikan testimoni positif. Ia menyebutkan bahwa proyek pertamanya di Kaltim, yaitu sebuah hotel dan pusat perbelanjaan, kini telah menjadi ikon di Samarinda. Iwan berharap dapat memperluas kerja sama dengan pelaku usaha lokal Kaltim, termasuk dalam pembiayaan proyek, kerja sama teknologi finansial, dan dukungan terhadap UMKM.
Dukungan Infrastruktur dan Regulasi
Pemprov Kaltim berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi investor yang ingin berinvestasi di provinsi ini. Dukungan tersebut meliputi penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, dan penyediaan infrastruktur yang memadai. Hal ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor asing.
Salah satu upaya Pemprov Kaltim adalah pengembangan KEK MBTK. KEK ini diharapkan dapat menjadi pusat industri pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Kaltim. Dengan adanya KEK MBTK, Kaltim tidak hanya mengekspor bahan baku mentah, tetapi juga produk olahan yang bernilai tambah lebih tinggi.
Selain KEK MBTK, Pemprov Kaltim juga akan terus mengembangkan infrastruktur lainnya, seperti jalan, pelabuhan, dan bandara, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di provinsi ini. Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk menarik investor dan menjamin kelancaran operasional bisnis.
Kerja sama antara Kaltim dan Taiwan diharapkan dapat menghasilkan sinergi positif bagi kedua belah pihak. Taiwan dapat memperoleh akses ke sumber daya alam Kaltim, sementara Kaltim dapat memperoleh investasi, teknologi, dan keahlian dari Taiwan. Kolaborasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Kaltim.
Dengan fokus pada ekonomi hijau dan hilirisasi industri, Kaltim siap untuk menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing. Komitmen Pemprov Kaltim dalam memberikan kemudahan bagi investor, serta potensi sumber daya alam yang melimpah, akan menjadi daya tarik utama bagi Taiwan dan investor lainnya untuk berinvestasi di Kaltim.