KEK Batang dan BUMN China Jalin Kerja Sama Strategis Rp60 Triliun
KEK Industropolis Batang menjalin kerja sama strategis senilai Rp60 triliun dengan BUMN China melalui program Two Countries Twin Parks (TCTP), mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri nasional.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama strategis dengan China State Construction Engineering Cooperation. Kerja sama monumental ini terwujud melalui program Two Countries Twin Parks (TCTP), sebuah inisiatif kolaborasi ekonomi dan perdagangan komprehensif antara Indonesia dan China. Kerja sama ini ditandatangani pada Kamis, 20 Maret, dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. MoU ini diharapkan akan menghasilkan investasi besar-besaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kerja sama TCTP mencakup berbagai sektor, mulai dari perbankan dan keuangan hingga infrastruktur, logistik, energi, otomotif, baterai, agrikultur, telekomunikasi, elektronik, dan perawatan-perbaikan-pemeriksaan penerbangan. Dengan melibatkan beragam sektor ini, pemerintah Indonesia berharap dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Airlangga Hartarto menyatakan, "Jadi saya kira dengan adanya MoU ini mudah-mudahan bisa terealisasi, dengan adanya investasi dari negara sahabat kita, China. Dan saya kira ini menunjukkan terwujudnya hasil dari pertemuan antara kedua presiden kita, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di bulan November tahun lalu."
Investasi yang diproyeksikan dari kerja sama ini mencapai angka fantastis, yaitu Rp60 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk akuisisi lahan seluas 500 hektar di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Pemerintah Indonesia optimistis bahwa investasi besar ini akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing industri nasional di kancah global. KITB telah menyiapkan lahan tersebut dan akan mengembangkannya dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung yang memadai untuk memenuhi standar industri modern.
Investasi Masif untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Program TCTP menargetkan pengembangan kawasan industri di tiga lokasi di Indonesia, yaitu Batang, Wijayakusuma (Semarang), dan Bintan. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral. Investasi besar-besaran ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong kemajuan teknologi di Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya di pasar internasional, khususnya di sektor manufaktur dan teknologi tinggi.
Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Indonesia terhadap program TCTP. Ia berharap kerja sama ini akan semakin mempererat hubungan bilateral antara kedua negara dan mendorong perkembangan ekonomi di kedua negara. Komitmen investasi yang besar ini menunjukkan kepercayaan investor China terhadap potensi ekonomi Indonesia.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, akan mengoordinasikan proyek TCTP untuk memastikan komitmen investasi terlaksana dengan baik dan sesuai target. Hal ini penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Sebagai tindak lanjut, akan diadakan joint committee pada bulan April 2025 untuk membahas berbagai kebijakan kerja sama Indonesia-China.
Kerja Sama Bilateral Indonesia-China
Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi kerja sama bilateral Indonesia-China untuk mempercepat investasi di sektor manufaktur dan teknologi tinggi. Program TCTP diharapkan dapat menjadi model kerja sama yang sukses dan dapat direplikasi di sektor-sektor lain. Dengan adanya dukungan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, diharapkan akan menarik lebih banyak investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor asing. Hal ini dilakukan melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang mendukung kemudahan berusaha. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat semakin menarik investasi asing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Keberhasilan kerja sama ini akan menjadi bukti nyata komitmen kedua negara dalam memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan. Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Indonesia akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kerja sama ini untuk memastikan berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang optimal bagi Indonesia.